Tentara dan Polisi Dikerahkan Berburu Kera Peneror
JAMBE,SNOL Ulah kera liar peneror warga Desa Taban dan Ancol Pasir, Jambe, Kabupaten Tangerang membuat banyak pihak gemas. Tentara dan polisi dikerahkan untuk berburu hewan yang telah menggigit 11 orang warga desa itu.
Camat Jambe, Rudi Lesmana mengungkapkan perburuan kera dilakukan tim gabungan aparat kecamatan, Polsek dan Koramil setempat. Mereka menyisir Desa Ancol Pasir hingga Desa Taban selama satu hari. Pihak kecamatan juga sudah mendatangkan pawang dari Hutan Solear untuk ikut melakukan pencarian dan penangkapan. Hasilnya nihil.
“Selama dua hari terakhir, termasuk kemarin, kami sudah mencari kera itu di dua desa. Belum membuahkan hasil. Pawang yang didatangkan, sempat bertemu dan berhadapan dengan jarak lima meter. Namun tidak berhasil melakukan penangkapan,”ujar Rudi, kemarin.
Rudi yang mengaku dibuat pusing karena persoalan tersebut menambahkan, pihaknya akan merumuskan cara lebih tepat agar pencarian terhadap kera liar lebih efektif. Sebelumnya, pihak kecamatan telah mencoba menarik perhatian kera liar dengan mendatangkan monyet milik seorang pawang. Tetapi, kera liar tidak tertarik dengan hewan sejenisnya. Kera tersebut justru mencakar sang pawang di bagian perut dari belakang.
Rudi menuturkan, di lapangan tim gabungan mengalami kesulitan. Selain karena area yang luas, warga sekitar juga enggan berpartisipasi membantu pencarian karena beredar isu mistis terkait kera berbadan cukup besar itu.
“Ada isu beredar, warga yang ikut mencari atau mengajak warga lainnya membunuh kera tersebut, akan didatangi untuk digigit dan dicakar. Baik saat sedang tidur ataupun terjaga. Isu itu membuat warga takut membantu,”imbuh Rudi.
Kemarin, saat tim gabungan berburu di wilayah Desa Taban, kera tersebut muncul di Desa Pasir Ancol dan menyerang seorang nenek berusia 70 tahun bernama Mari. Nenek tersebut dicakar di bagian kening. Dia sempat ditangani Puskesmas Jambe. Namun karena tak ada obat rabies di Puskesmas, Mari dilarikan ke rumah sakit umum daerah Balaraja untuk mendapatkan suntikan.
“Seorang nenek terpaksa kami rujuk ke RSUD Balaraja karena gigitan kera yang cukup dalam. Kami khawatir kera tersebut mengidap rabies, untuk itu warga yang terkena serangan kera kami vaksi antirabies,”ujar Naniek Isnaeni, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang saat dihubungi, kemarin.
Menurut Naniek, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga telah memberi vaksin anti rabies kepada sembilan warga Desa Taban dan Ancol Pasir, Kecamatan Jambe lainnya yang menjadi korban serangan monyet liar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Naniek mengatakan pihaknya telah menambah stok vaksin antirabies di Puskesmas dan RSUD .
“Kami telah siapkan seluruh obat-obatan, bahkan jika ada masyarakat yang tidak memiliki Jamkesmas atau Jamkesda, mereka akan kami jamin perawatannya,” ujar Naniek.
Selain itu Naniek mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Tangerang terkait adanya ancaman rabies yang disebarkan monyet liar tersebut. Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan kini sedang melakukan penyelidikan afideomologi.
“Kami juga belum tahu secara persis apakah kera yang menggigit warga hanya satu atau lebih,”ujar Naniek.(aditya/hendra/gatot/satelitnews)