Terduga Teroris Nyamar jadi Tukan Es Duren

SERANG,SNOL— Baku tembak mewarnai aksi penggerebekan terhadap terduga teroris oleh pasukan datasemen khusus (Densus) 88 anti teror di sebuah ruko di Jalan TB Suwandi, Lingkungan Printis Ciracas Kecamatan Serang Kota Serang, sekitar pukul 8.00 Wib.

Warga yang mendengar letusan beberapa kali senjata api, kaget dan sempat ramai di sekitar lokasi kejadian. Saat pencidukan terjadi, sepanjang jalan menuju lokasi ditutup petugas kepolisian. Kendaraan tidak boleh memasuki area hingga ruko yang menjadi tempat persembunyian para terduga teroris.

Dalam penggerebekan itu, tiga orang terduga teroris berhasil ditangkap. Ketiga orang tersebut diketahui masing-masing berinisial B, Z dan H. “Ketiga pelaku langsung dibawa ke Jakarta. Sedangkan istri dari salah satu pelaku diamankan di Polres Serang,” ungkap Kapolres Serang, Kapolres Serang AKBP Yudi Hermawan, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (26/8).

Berdasarakan informasi, tiga pelaku tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus, dalam kasus pelatihan Jonto di Aceh dan perampokan Bank CIMB Niaga di Medan tahun 2012 lalu sebagai pemasok senjata.

“Menurut informasi, pelaku menyewa ruko karena berencana buka kedai sop duren di lingkungan Ciracas Kota Serang dalam waktu dekat ini,”ujarnya.

Ditanya terkait jaringan teroris, Yudi mengaku belum bisa berkomentar namun menurut informasi yang diperolehnya, pelaku utamanya yang dicari adalah berinisial B. Dia berasal dari Jawa Timur dan belum lama menetap di Ciracas Kota Serang.

“Mereka banyak berpindah-pindah tempat sehingga sangat sulit ditemukan, namun baru berhasil ditangkap sekarang ini,” ujarnya.

Kapolres mengatakan, target operasi ini sudah diincar sejak 2010. Terduga teroris ini merupakan gerakan pelatihan teroris di Aceh dengan memasok senjata pelaku perampokan Bank CIMB di Medan. “Itu pemasok senjatanya,” ungkapnya.

Kapolres menjelaskan, sebanyak 20 petugas Densus 88 dibantu 20 petugas polisi dari Polres Serang melakukan pencidukan. Tim Densus 88 langsung mengobrak-abrik titik teroris, sementara petugas polres Serang mengamankan jalannya pencidukan.

Sementara itu, menurut keterangan David, saksi yang juga tetangga tiga terduga teroris itu, pelaku menetap di ruko tersebut sudah lama, yakni sekitar satu bulan lebih. Mereka berencana membuka kedai sop duren dalam waktu dekat. “Saya jarang komuniksi mas sama mereka, mungkin bisa terhitung hanya satu kali saya komunikasi sama salah satu dari mereka. Namanya saja saya tidak tahu mas,” ujarnya.

Jumlah orang yang menghuni ruko tersebut ada tiga, salah satu diantaranya memiliki ciri-ciri tinggi badan sedang, memiliki jenggot dan jidatnya hitam. “Saya melihat sosoknya kaya orang biasa saja, tidak seperti orang mampu pada umumnya. Hanya saja saya agak aneh, sewa ruko disini kan mahal sampai Rp25 juta tapi mereka berani dan bahkan bangun teras di depan dan pelindung hujan dari uang sendiri. Itu pasti biayanya besar,” ujarnya.

Aan Antawi, pedagang duren yang tidak jauh dari rumah pelaku mengaku tidak ada tanda-tanda kegiatan mencurigakan di rumah pelaku. Bahkan pelaku kerap keluar rumah membeli duren. “Saya melihat biasa saja mas, tidak terlihat ada kegiatan mencurigakan,” tandasnya. (mg23/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.