Wow, Biaya Paskibra Rp 800 Juta
PAMULANG, SNOL—Ada yang menggelitik pada upacara HUT Kemerdekaan RI ke-69 tingkat Kota Tangsel, Minggu (17/8) lalu. Bukan soal acara dan semangat kemerdekaannya, melainkan soal anggaran yang digelontorkan untuk pasukan pengibar bendera merah putih (Paskibra) yang disebut mencapai Rp 800 juta. Dana hampir Rp 1 miliar itu digunakan untuk melatih dan biaya-biaya lain untuk 62 anggota Paskibra.
Kasi Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel, Masrudin mengatakan, dana itu digelontorkan untuk agenda tahunan yang cukup sakral. Untuk itu perlu ada keseriusan dan kematangan agar peserta Paskibra benar-benar berkualitas. Masrudin mengaku dana Rp 800 juta itu digelontorkan dari APBD murni.
“Dana itu digunakan untuk tahap awal, yaitu seleksi anggota yang jumlahnya ratusan siswa yang mendaftar dari SMA dan sederajat, kemudian disaring hanya beberapa siswa serta untuk biaya karantina,” ujarnya.
Selain itu, dana itu juga untuk anggaran dua stel baju Paskibra yang menelan Rp 400 juta. Ada juga uang untuk penghargaan kepada anggota Paskibra masing-masing sebesar Rp 1 juta, ditambah untuk uang saku sebesar Rp 100 ribu. Biaya lain-lainya untuk honorium petugas yang melatih dan uang makan selama Maret hingga Agustus. “Proses itu memang cukup lama untuk mendidik peserta, untuk itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tambahnya.
Dispora juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 180 juta untuk hadiah jalan-jalan 62 anggota paskibraka keluar daerah. Anggaran itu digunakan untuk biaya transportasi, makan dan penginapan. Anggota paskibra juga akan pergi bersama panitia (Dispora) dan instruktur.
Secara terpisah, Kepala Dispora Tangsel, Chaerudin membenarkan bahwa untuk menyiapkan peserta terpilih itu membutuhkan biaya besar. Porses yang tidak sebentar turut memberikan alokasi dana yang lumayan. Ini karena pihaknya tidak mau asal-asalan sehingga perlu pendidikan yang matang. Kendati demikian, Chaerudin membantah dana Paskibra mencapai Rp 800 juta. “Enggak benar itu. Mana mungkin sampai Rp 800 juta,” elaknya, saat dikonfirmasi Satelit News via telepon genggamnya, Minggu (24/8).
Meski tak menyebutkan nilai pasti, Chaerudin mengaku penggunaan anggaran Paskibra atau petugas pengibaran bendera Merah Putih, dilaksanakan sejak beberapa bulan sebelum 17 Agustus. Pelaksanaan dimulai dari pra TC atau latihan, dimulai dengan seleksi para petugas pengibaran.
Kemudian masuk pada TC, latihan dasar baris berbaris yang memperkirakan menghabiskan anggara hingga ratusan juta. “Kemudian ada lagi masuk pada karantina, pembinaan, pembiayaan perlengkapan, hingga pelantikan anak-anaknya. Tapi saya hitung-hitung, tidak sampai pada Rp 800 juta,” ujar Chaerudin.
Kemudian, Pemkot melalui Dispora juga akan memberikan anggaran reward kepada 65 pasukan pengibar bendera di Tangsel. Mereka ada yang tersebar di pasukan pengibar di Provinsi Banten sebanyak 7 orang, dan pengibar di Istana Negara sebanyak 1 orang. “Semua akan diberikan reward atas prestasi mereka. Nantinya Ibu Walikota yang akan memberikan,” ungkap Chaerudin. “Jadi, saya rasa tidak mencapai Rp 800 juta. Kegedean kalau segitu sih,” tambahnya. (pramita/din/deddy/bnn)