50 Ribu Warga Pandeglang Tidak Bekerja

PANDEGLANG,SN—Sedikitnya 50 ribu warga Pandeglang tercatat tidak memiliki pekerjaan atau menganggur. Tingginya angka pengangguran disebabkan rendahnya nilai investasi di Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pandeglang, Anwar Fauzan mengatakan, hampir 50 ribu warga Pandeglang tergolong pengangguran. Rata-rata warga tak bekerja adalah remaja yang baru lulus dari sekolah tingkat menengah atas dan perguruan tinggi.

“Kami akui, peluang kerja di Kabupaten Pandeglang tidak sebanding dengan angka pencari kerja. Rata-rata pencari kerja mencapai 1000 lebih per tahun dan mereka kebanyakan harus bekerja di luar Pandeglang. Baik melamar ke perusahaan swasta maupun negeri,” kata Anwar, Jum’at (22/8). Disnakertrans bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan membuat perjanjian (MoU) dengan sejumlah perusahaan, untuk penyaluran calon tenaga kerja asal Pandeglang. Anwar berharap, para pencari kerja bisa menyesuaikan dengan kualifikasi peluang yang dibutuhkan.

Bahkan, ujarnya lagi, sebagian dari mereka rela menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, seperti Malaysia dan beberapa Negara timur tengah. Dengan demikian, pihaknya juga bekerjasama dengan sejumlah travel atau biro jasa pemberangkatan calon TKI ke luar negeri.

“Oleh karena itu, kami berharap kepada seluruh komponen untuk bahu membahu menjaga kondusifitas daerah sehingga investor bisa berdatangan ke daerah, untuk menunjang dan menekan angka pengangguran tadi,” tambah Plt. Sekda ini.

Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi mengatakan, Pandeglang sudah memberlakukan perizinan satu atap yang dipusatkan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). Pihaknya sudah menekankan kepada BPPT, untuk memberikan pelayanan yang mudah, murah dan tidak berbelit.

“Namun, ada prosedur dan aturan main yang harus dipatuhi kedua belah pihak (investor dan Pemda). Karena tujuan daripada investasi itu adalah, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya. Dicontohkannya, keberadaan PT. Mayora yang sedang melakukan proses pembangunan di wilayah Kecamatan Cadasari. Diharapkan mendapat dukungan dan peran serta aktif masyarakat sekitar. Karena ditegaskannya, jika perusahaan yang bergerak dibidang minuman kemasan ini, akan menyerap tenaga kerja lokal.

Erwan juga mengakui, potensi daerah sangat melimpah. Khususnya disektor pariwisata, pertanian, kehutanan, kelautan dan pertambangan. Hanya saja, pemanfaatan dan pengelolaannya masih butuh peningkatan dan dukungan pihak ketiga. Seiring dengan masih terbatasnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kami juga terus berupaya optimal, untuk meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan instansi masing-masing,” imbuhnya. (mardiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.