Ribka Penentu Kursi Ketua DPRD Banten

SERANG, SNOL—Hasil Fit and Proper Tes atau uji kelayakan dan kepatutan calon Ketua DPRD Banten akan diputusakan setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mendengarkan keterangan langsung dari Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD, Ribka Tjiptaning. Pendek kata, Ribka menjadi penentu siapa calon Ketua DPRD Banten Periode 2014-2019 mendatang.

Namun Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Ribka Tjiptaning saat dihubungi Banpos (Satelit News Group), Minggu (17/8) mengaku belum mendapat undangan dari DPP untuk dimintai keterangan dan pendapatnya mengenai dua kandidat calon ketua dewan tersebut. Meski demikian, jika diundang maka Ribka akan menjelaskan apa adanya. “Pandangan saya terhadap dua orang teman saya itu akan saya sampaikan apa adanya nanti,” ujarnya.

Menurut Ning (sapaan Ribka Tjipatning, red), kedua kandiidat Ketua DPRD Banten yakni Asep Rahmatullah dan Ananta Wahana memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satunya soal putra daerah dan non putra daerah. “Beberapa waktu lalu saya sempat sampaikan ke Pak Asep bahwa kalau masalah pemikiran ideologi antara Pak Asep dengan Pak Ananta, itu lebih baguskan Pak Ananta. Di partai, jika dibandingkan Pak Asep dengan Pak Ananta juga sangat jauh. Pak Asep gabung di partai belum lama,” ungkapnya.

Tetapi, lanjutnya, ada hal yang memberatkan Ananta jadi Ketua DPRD Banten, lantaran kultur masyarakat Banten sedikit berbeda dengan masyarakat di daerah lainnya. “Saya akan sampaikan juga ke DPP, kalau di Banten ini harus juga melihat masyarakat dan organ-organ lainnya. Kita tahu Pak Ananta itu berlatar belakang nasrani dan Jawa sementara Pak Asep itu putra daerah,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Ananta Wahana mengakui bahwa keputusan DPP akan keluar setelah ada penjelasan dari Ribka. “DPP akan mendengarkan Ketua DPD (Ribka Tjiptaning, red). Untuk pengumumannya paling cepat pekan ini atau 10 hari kedepan,” kata Ananta Wahana, kemarin.

Ananta mengaku bahwa sebelum uji kelayakan dan kepatutan, dia dan Asep diberikan pembekalan. “Setelah pembekalan saya diuji oleh Pak Rokhmin Dahuri seputar ideologi dikaitkan dengan pemerintah. Di hari kedua tes tertulis terkait dengan pemahaman ideologi garis perjuangan,” ungkapnya.

Sementara Asep Rahmatullah menegaskan, dalam wawancara uji kelayakan dan kepatutan dirinya ditanya mengenai seputar Indek Prestasi Manusia (IPM). “Wawancara dengan Pak Rokhmin Dahuri selama setengah jam, saya ditanya apa langkah saya jika menjadi Ketua DPRD Banten,” kata Asep.

Terpisah, salah satu tokoh masyarakat yang juga tokoh pendiri Provinsi Banten, Embay Mulya Syarif mengharapkan sosok Ketua DPRD Banten lima tahu kedepan adalah sosok yang disenangi oleh masyarakat. “Alangkah lebih baik kalau putra daerah yang menjadi Ketua DPRD Banten. Mengingat Rano Karno sendiri orang luar Banten maka kursi Ketua DPRD lebih baik putra daerah sehingga bisa memerkokoh pondasi pemerintahan di Banten, disamping ikut mengarahkan dan memberi masukan tentang kultur budaya masyarakat Banten,” kata Embay.

Akademisi dari Universitas Tirtayasa (Untirta) Serang, Gandung Ismanto menegaskan, kursi ketua dewan harus dijabat oleh sosok yang mampu memulihkan kepercayaan masyarakat atas kondisi saat ini. “Saya pikir, sosok calon ketua ini harus orang yang memiliki kepekaan tinggi terhadap masalah-masalah di Banten, ditambah bisa mengembalikan citra DPRD Banten baik dimata masyarakat Banten maupun di mata nasional dan internasional,” ujarnya. (rus/igo/deddy/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.