100 Anak Hilang Setiap Hari di Kawasan Carita
PANDEGLANG,SNOL Setiap hari, sekitar 100 lebih anak hilang atau terpisah dari orang tuanya (ortu). Kasus ini terjadi di lokasi wisata Pantai Carita selama musim liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2014 ini.
Rata-rata usia anak yang terpisah dari orangtuanya kisaran antara 3-6 tahun. Awalnya si anak asyik bermain di pantai sambil main pasir, bermain balon atau ban sewaan, lari-larian dan bermain lainnya. Sehingga si anak lengah dan lepas dari pantauan serta pengawasan orang tuanya.
Selain kasus kehilangan anak, peristiwa lainnya yang terjadi selama musim liburan Lebaran ini yaitu kehilangan kunci kendaraan, baik roda dua, roda empat maupun bus. Sehingga, petugas dan pihak pengelola pantai wisata seringkali mengumumkan melalui pengeras suara.
Pantauan Satelit News, sejak Sabtu-Minggu (2-3/8) kawasan wisata pantai Pasir Putih dan Karangsari, merupakan lokasi wisata pantai yang paling padat dan ramai pengunjungnya. Beberapa lokasi wisata lainnya, yakni wisata Baka- Baka Cottage dan Pantai, pantai Perhutani dan Matahari Carita.
Pengelola wisata pantai Pasir Putih Carita Endjat Jatnika mengatakan, sejak H+1 Idul Fitri (Selasa, 29/7) sampai H+6 (Minggu, 3/8), jumlah pengunjung yang datang terus meningkat. Rata-rata perhari mencapai 5.000–7.000 orang. Pengunjung paling banyak berwisata menggunakan kendaraaan roda dua.
“Dibanding tahun lalu (2013,red), jumlah pengunjung tahun ini memang menurun. Tahun lalu rata-rata perhari mencapai 10.000 – 15.000. Tapi, Alhamdulillah Pasir Putih selalu ramai, kebanyakan engunjung yang menggunakan motor,” kata Endjat, Minggu (3/8).
Di hari pertama, kedua dan ketiga liburan, pengunjung didoninasi wisatawan lokal daerah Banten. Selebihnya dan hari-hari selanjutnya, merupakan pengunjung dari luar Banten. Sehingga, pihaknya harus meningkatkan pengamanan dengan melibatkan kepolisian, Balawisata, Polair Banten, PMI dan pengamanan internal pantai.
Dengan kepadatan yang luar biasa itu akhirnya pihak pengelola memberlakukan buka-tutup gerbang kawasan wisata. Hal itu dilakukan untuk menghindari gesekan pengunjung serta tetap memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
“Dipastikan puncak arus balik dan kunjungan wisatawan pada Minggu (3/8), total pengunjung yang keluar masuk ke Pasir Putih sekitar 45.000-an,” tambahnya.
Menyikapi banyaknya anak yang terpisah dari pengawasan orang tuanya, pria yang akrab disapa Papap ini menyatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan tim keamanan wisatawan. Dan setiap ada anak atau anggota keluarga pengunjung yang terpisah dari rombongan, langsung diumumkan di posko pusat keamanan dan dibantu tim sweeping anggota Balawisata Banten dan kepolisian.
“Alhamdulillah, secara umum aman. Kalaupun ada anak atau anggota keluarganya yang hilang atau terpisah, dapat ditemukan kembali,” ujarnya.
Humas kawasan wisata pantai Karangsari Franky menyatakan, pengunjung yang keluar-masuk ke Karangsari sekitar 10.000 per hari. Pihaknya juga memberikan pelayanan serta pengamanan maksimal bagi pengunjung. Selain menempatkan petugas kepolisian dipintu gerbang masuk lokasi wisata, juga di area pantai dalam. Bahkan, untuk menghibur pengunjung, pihaknya menggelar live music sebagai hiburan dan menambah ramai suasana.
“Disini juga sama, paling kasus anak terpisah dari ortunya. Sehari bisa 10-20 anak yang menangis mencari ortunya. Alhamdulillah, bisa dipertemukan lagi karena kami umumkan di centra informasi,” ungkapnya.
Terpisah, koordinator Balawisata Banten Ade Ervin mengatakan. Pihaknya menyebar sekitar 86 anggota Balawisata untuk pengamanan kawasan pantai dari Matahari Carita sampai ujung pantai Labuan. Di kawasan wisata juga ditempatkan pos-pos penjagaan.
“Se-Banten, kami tempatkan 10 posko. Seperti di Cinangka, Anyar, 5 Posko di Carita dan 2 posko di Lebak. Yang banyak sekali kejadian kali ini, yaitu anak hilang. Sehari bisa mencapai 70 – 100 orang. Beruntung bisa ditemukan lagi,” imbuhnya.
Jarak pencarian dan anak hilang itu bisa ditemukan lagi bisa mencapai 3-5 Km dari titik hilangnya. (mardiana/jarkasih/satelitnews)