Menurun, Partisipasi Pemilih Pilpres di Banten

SERANG,SNOL Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten mempertanyakan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli lalu kepada penyelenggara Pemilu.

“Partisipasi pemilih dibanding dengan Pileg (Pemilihan Legislatif) 9 April lalu memang berbeda, menurun. Kalau di Pileg mencapai 71 persen, tapi di Pilpres 68,66 persen,” kata Pramono usai rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 tingkat Provinsi Banten di Hotel Le Dian, Kota Serang, Sabtu (19/7)

Namun demikian, Bawaslu menilai secara umum penyelenggaraan Pilpres berjalan lancar, damai dan tertib. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya gesekan atau konflik antar pendukung calon presiden (capres) pada saat kampanye sampai pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi.

Sementara itu KPU Provinsi Banten rampung melakukan pleno rekapitulasi suara Pilpres. Hasilnya pasangan capres dan cawapres nomor urut satu, Prabowo-Hatta unggul dari pasangan Jokowi-JK. KPU menetapkan, perolehan suara Prabowo-Hatta sebanyak 3.192.671 atau 57.10 persen sedangkan Jokowi-JK 2.398.631 atau 42.90 persen dengan suara. Sementara suara tidak sah sebanyak 60.165 suara.

Ketua KPU Provinsi Banten, Agus Supriyatna menjelaskan penurunan partisipasi masyarakat dalam Pilpres disebabkan adanya perbedaan dalam pilihan. “Salah satunya, calonnya itu dari perorangan, Pilpres dengan Pileg berbeda,” kata Agus.

Terkait dengan adanya gugatan yang disampaikan oleh tim sukses pasangan capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) kepada KPU Banten, Agus mengaku telah menyiapkan kuasa hukum.

“Hasilnya akan segera kami sampaikan ke KPU pusat di Jakarta,dan kami akan siapkan pengacara untuk mengahdapi gugatan dari tim sukses,” ungkapnya. Senada diungkapkan oleh Anggota KPU Banten, Syaeful Bahri. Menurutnya, seluruh kemungkinan gugatan oleh tim sukses pasangan capres dan cawapres telah disiapkan.

“Kami sudah siapkan catatan khusus. Ini kami lakukan agar di kemudian hari pada saat rekapitulasi tingkat nasional sudah ada jawaban-jawabanya,” ujar Syaeful. Sementara itu, saksi capres dan cawapres Prabowo-Hatta, Dadang Kuswandi mengaku tetap akan mengawal hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi sampai pleno di KPU RI di Jakarta.

“Kami bangga pelaksanaan Pilpres di Banten kondusif dan kami bisa unggul di Banten. Dan kami akan kawal perolehan ini hingga pusat, dan mudah-mudahan psangan Pak Prabowo- Hatta menjadi presiden dan wakil presiden,” jelasnya. Saksi Jokowi-JK, Astarudin Purba mengaku menerima hasil pleno rekapitulasi suara Pipres di Banten meskipun kalah.

“Memang dari awal eskalasi politik tahun ini berbeda, telah berjalan panas dan ketat. Apapun hasilnya kita harus menerima yang ditetapkan walaupun kalah, kami meyakini pasangan capres kami menjadi presiden yang ke tujuh,” ujarnya. (rus/gatot/bnn/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.