Anarkis, Provokator Bakar Bilik Suara
TANGERANG, SNOL Sejumlah massa berteriak-teriak ketika ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menyelesaikan berita acara penghitungan suara pemilu. Aparat kepolisian yang berjaga hanya berusaha menahan agar massa tidak sampai merangsek ke TPS.
Namun, begitu kotak suara diangkut ke kelurahan, suasana mendadak berubah mencekam. Salah seorang provokator bertindak anarkis membakar bilik suara. Kepulan asap membumbung tinggi ketika api melumat bensin yang disiramkan ke bilik suara berbahan kardus tersebut. Polisi yang datang ke lokasi akhirnya bertindak tegas dengan meringkus pembuat onar.
Selain itu, berkat kesigapan petugas juga, apipun dapat dipadamkan. Itulah skenario dalam simulasi pengamanan Pemilu 2014 yang digelar oleh Satpol PP Provinsi Banten di parkiran Hotel Narita, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (25/2) siang. Dalam kegiatan ini, panitia melibatkan Linmas se Kota Tangerang.
Kepala Bidang Linmas Satpol PP Provinsi Banten Nanang S mengatakan, kegiatan digelar dalam rangka meningkatkan pengamanan di tingkat kelurahan dan kecamatan selama pemilu berlangsung. “Kita ingin memberi pengetahuan bagaimaa cara mengatasi aksi kericuhan. Supaya pemilu di Provisi Banten, khususnya Kota Tangerang tetap kondusif,” ujarnya.
Menurut Nanang, formasi pengamanan pemilu yakni dengan menempatkan anggota Limas di tiap TPS 2 orang, tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau kelurahan 10 orang dan tingkat Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) 30 orang. “Linmas ini untuk mendukung polisi dan TNI,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Penertiban Satpol PP Kota Tangerang, Tihadi Antonius. “Kita harapkan agar mereka bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sesuai pelatihan yang telah diberikan baik oleh polisi, Damkar dan lainnya” terangnya. Dengan demikian, pemilu khususnya di Kota Tangerang bisa berjalan aman dan terkendali. Selain itu, dipilihnya petugas kelurahan supaya mereka bisa memberikan informasi langsung kepada warga. (made)