Dewan Telat, Pelantikan Molor
Iti Jayabaya Resmi Gantikan Ayahnya
LEBAK, SNOL Ada fenomena menarik dari acara pelantikan bupati dan wakil bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi di pendopo setempat, Rabu (15/1). Prosesi yang seharusnya digelar mulai pukul 09.00 ternyata molor hingga satu jam lamanya.
Padahal, Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang akan melantik bupati/wakil bupati terpilih itu sudah nongkrong sejak pukul 08.40. Usut punya usut, ternyata rapat paripurna itu tertunda lantaran anggota DPRD Lebak telat menghadiri pelantikan.
“Acara paripurna baru bisa dimulai pada pukul 10.00 WIB. Sebelumnya rapat paripurna tidak kuorum karena banyak anggota DPRD Lebak yang datang terlambat,” kata Sekretaris DPRD Lebak, Endang Herawan.
Meski demikian, proses pelantikan berlangsung lancar. Sejumlah pejabat dan tokoh hadir, diantaranya Menteri Agama Suryadharma Ali,
mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya dan Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin.
Ketua DPRD Lebak, Ade Suryana saat membuka sidang paripurna mengatakan, prosesi pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih merupakan amanah dari Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 131.36/158/OTDA dan SK Nomor 132.36/158/OTDA yang ditandatangani langsung oleh Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Djohermansyah Djohan atas nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi tertanggal 13 Januari 2014 berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 111/PHPU.D-XII/2013 tertanggal 19 Desember 2013 lalu yang menenetapkan pasangan Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi sebagai pemenang pemungutan suara ulang (PSU). “Kami kira pelantikan ini sangat penting demi kemajuan pembangunan Lebak lima tahun ke depan,” papar Ade.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno usai melantik pasangan meminta kepada keduanya untuk bisa merealisaikan janji mensejahterakan sekitar 1,2 juta jiwa penduduk Lebak. Selain itu, Rano juga meminta pasangan Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi untuk segera menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Pendek (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
“Potensi SDA (Sumber daya Alam-red) Lebak sangat melimpah, seperti lahan pertanian, kehutanan, perkebunan dan lokasi wisata yang belum teroptimalkan terutama yang berada di Lebak bagian selatan. Selain itu Lebak juga berencana memiliki daerah otonomi baru yakni Kabupaten Cilangkahan yang sedang dibahas oleh DPR RI, dan hanya tinggal menunggu beberapa beberapa persyaratan saja,” papar Rano.
Usai dilantik, Bupati Iti Octavia Jayabaya mengaku kegiatan pertama kali yang akan ia realisasikan adalah mensinergikan antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Besok (hari ini-red) saya akan menandatangani pengesahan APBD Lebak 2014. Dalam program 100 hari kerja kami, kami akan merealisasikan KLP (Kartu Lebak Pintar-red), KLS (Kartu Lebak Sehat-red) dan KLS (Kartu Lebak Sejahtera-red),” janjinya.
Selain itu, Iti juga akan mempertimbangkan lelang jabatan saat akan merotasi kabinetnya. “Usulan itu (lelang jabatan-red) tentu baik dalam rangka menghindari praktek KKN (korupsi kolusi dan nepotisme-red),” tukas Iti.
Kapan rotasi pejabat dengan lelang jabatan akan diterapkan di Pemkab Lebak? Ketua DPC Partai Demokrat Lebak ini masih akan mengkajinya. “Kita akan kaji dulu apakah kita sudah siap atau belum,” paparnya.
Kendati demikian, putri sulung mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya ini mengisyaratkan akan melakukan mutasi dan promosi jabatan terhadap para pejabat di lingkungan Pemkab Lebak hingga satu bulan ke depan. Mutasi ini dilakukan sebagai langkah reformasi birokrasi bagi para PNS baik eselon IV, III maupun II.
“Insya Allah mutasi dan promosi para pejabat akan kita lakukan, apakah mengunakan lelang jabatan atau tidak tergantung nanti. Kalau perlu kita bisa study banding ke DKI Jakarta,” paparnya, seraya tidak menjelaskan nama-nama pejabat mana saja yang akan dimutasi.
Saat disinggung soal acara pelantikan yang molor satu jam, Iti enggan berkomentar banyak. “Yang penting acaranya berjalan lancar,” pungkasnya.
Sementara beberapa anggota DPRD Lebak yang datang terlambat mengaku telat datang karena terkendala cuaca. “Tadi kami di jalan terkendala pohon yang tumbang di tengah jalan akibat hujan deras,” ujar salah satu anggota Dewan yang diamini anggota DPRD lainnya. (ahmadi/deddy)