Jembatan Sangego Segera Dioperasikan
TANGERANG, SNOL Secara fisik pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Pintu Air 10, Jalan Raya Sangego Kecamatan Karawaci sudah selesai dan tinggal menunggu hasil uji laboratorium beton. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Karsidi mengatakan akhir pekan ini jembatan penghubung antara Kota dan Kabupaten Tangerang tersebut sudah bisa dioperasikan.
“Saat ini pengerjaan proyek sudah memasuki tahap akhir. Kami menargetkan selesai Minggu (22/12) akhir pekan ini, karena akan dikerjakan secara marathon, dan akan dilakukan uji lab terlebih dahulu,” ujarnya.
Karsidi menambahkan, pengerjaan jembatan ini tidak seperti pada proyek jalan biasa yang selesai bisa langsung dilalui, tapi harus melalui uji kelaikan dari beton-beton penyangga jembatan.
“Kami khawatir ketika jembatan ini sudah bisa dilalui, tapi konstruksi betonnya tidak bagus akan membahayakan bagi pengendara yang melintas. Kami sangat hati-hati dalam proyek jembatan ini, karena semua elemen harus dicek lebih teliti lagi,” kata Karsidi.
Untuk precast (lantai jembatan, red) lanjut Karsidi, Jembatan Pintu Air 10 ini totalnya sebanyak 96 buah dengan panjang 62 meter. “Saat ini sudah seluruhnya terpasang begitu juga dengan bagian trotoarnya yang terbuat dari batu alam,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk pengecoran sudah selesai dilakukan tinggal dihotmix dan pembuatan trotoar sekaligus pengecatan. “Sejauh ini pekerjaan belum ada kendala. Hujan memang sedikit mempengaruhi pekerjaan,” imbunya. Masih menurut Karsidi, sebenarnya target penyelesaian perbaikan jembatan ini seyogyanya akan selesai pada 5 Oktober, tapi diundur menjadi 22 Desember 2013. Pasalnya, ada perubahan struktur di bagian ujung jembatan dekat kantor Inspektorat.
“Struktur konstruksinya sudah lemah, saat dicoba timbul goyang yang terlalu tinggi. Kita khawatir kalau dilewati truk besar tidak kuat. Jadi sekalian kita perbaiki, sehingga ada penambahan jadwal kerja,” ucapnya. Namun pihaknya tetap berupaya agar proses perbaikan jembatan bisa selesai sesuai target dengan menambah jam kerja para pekerja.
“Ada 40 pekerja yang sudah kami minta untuk lembur, sehingga target pengerjaan bisa tercapai,” tandasnya. Diketahui, jembatan Pintu Air 10 yang memiliki panjang 162 meter dan lebarnya 7 meter, sementara untuk trotoar bagi sarana pejalan kaki masing-masing kanan kiri jembatan 1 meter. Jadi lebar jembatan ini semuanya 9 meter. “Jembatan ini belum pernah diperbaiki sejak dibangun pada tahun 1995. Perbaikan tersebut merupakan kali pertamanya dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7,4 miliar,” kata Karsidi.
Karsidi menuturkan, jembatan ini tidak membuat kondisi jalanan menjadi biang kemacetan, seperti pembangunan jembatan Satria. Sebab, jembatan ini hanya dipergunakan pengendara yang akan melalui Bandara Soekarno-Hatta. “Kalau Jembatan Satria merupakan penghubung jalan nasional, jadi membuat kemacetan yang parah. Kemacetan di depan jembatan Pintu Air 10 hanya pada pagi hari saja, pas jam kerja pegawai,” pungkasnya.
Sementara salah seorang warga yang bisa melintas di sana, Taufik Rahman berharap penyelesaian proyek tersebut tidak lagi molor. “Jangan sampai seperti kemarin, proyeknya enggak tepat waktu, malas kalau macet terus,” keluhnya. (jojo/made)