Wanita Paruh Baya Terseret Arus Banjir Bandang
LEBAK,SNOL— Banjir bandang yang terjadi Selasa (9/6) lalu menelan korban jiwa. Sarhanah (45) seorang warga Kampung/Desa Ciladaeun Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak, hanyut di Sungai Ciladaeun, sekitar pukul 16.00 WIB. Hingga kemarin sore, tim SAR yang terdiri dari anggota Polres Lebak, Dandim dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak yang berjumlah 60 orang di bantu warga masih berupaya melakukan pencarian.
Memasuki hari kedua pencarian, tim SAR gabungan terus menyisir tepian Sungai yang memiliki kedalaman sekitar 2-5 meter. “Upaya pencarian korban (Sarhanah,red) masih kami lakukan. Kita juga menambah peralatan untuk pancarian korban. Di antaranya dua unit perahu karet, pelampung alat selam berikut tim penyelam. Mudah-mudahan cuaca mendukung dan Insya Allah korban kami temukan,” kata Kaprawi, Kepala BPBD Lebak Kamis (11/6).
Ia menjelaskan, pencarian korban diperluas sejauh 10 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya korban, namun korban belum bisa ditemukan meski air di lokasi pencairan cukup tenang. “Saat ini kita sudah mencapai di Kampung Bujal Desa/Kecamatan Cipanas. Tidak menutup kemungkinan pencarian akan kembali diperluas jika korban belum ditemukan juga,” katanya.
Kaprawi sendiri belum mengetahui persis penyebab tenggelamnya korban hingga terseret arus yang cukup deras.
Sementara dari data BPBD Kabupaten Lebak dilaporkan, bencana alam yang terjadi pada Selasa (9/6) lalu menimpa dua wilayah yakni Kecamatan Cipanas dan Leuwidamar. Di Cipanas tercatat 26 rumah yang terendam banjir dan sembilan rumah warga terkena longsor. Sementara di Kecamatan Leuwidamar tercatat 54 rumah warga beserta 30 hektare sawah akibat luapan sungai Cisimet di wilayah setempat terendam.
Anggota DPRD Lebak Oong Syahroni meminta warga untuk berhati-hati ketika mandi atau mencuci di sungai. Oleh karena itu, warga harus menjadi polisi bagi dirinya sendiri. (ahmadi/mardiana/jarkasih)