Siapa 4 Direksi BUMD Tangsel?
Pemkot Dinilai tak Transparan
SETU,SNOL Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menunggu siapa saja empat calon Direksi PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) yang akan menjadi holding company BUMD Kota Tangsel. Kemudian, barulah pemaparan dari keempat orang misterius itu.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perubahan penyertaan modal DPRD Kota Tangsel, Ahmad Fauzi, mengatakan untuk mengesahkan Raperda yang dituntut dari kemarin oleh panitia seleksi, anggota Pansus membutuhkan pemaparan corporate plan dan business plan dari empat Direktur BUMD yang lolos seleksi.
“Raperda perubahan penyertaan modal ini sudah final. Tapi kami ingin mendengar dulu pemaparan dari para calon yang katanya sudah lolos seleksi,” ungkap Fauzi atau akrab disapa Rully itu.
Pemaparan ini pun berkaitan dengan modal dasar yang akan diberikan kepada PT PITS sebagai holding company BUMD Kota Tangsel. Menurutnya, dalam Raperda ini, modal dasar yang diberikan kepada PT PITS terbilang cukup besar yakni Rp88 miliar. Kemudian dicairkan secara bertahap dengan tahap pertama sebesar 25 persen.
“Pansus belum tahu untuk apa anggaran sebesar itu. Analoginya begini, anak saya minta duit Rp5 ribu, pasti saya tanya dong buat apa nak uang itu? Nah, kami juga ingin dengar dari empat direksi ini. Bagaimana cara manajemennya ataupun latar belakang keempat calon ini,” paparnya.
Permintaan anggota Pansus ini, tampaknya tidak direalisasikan oleh pihak Pemkot Tangsel. Bahkan, Pansus pun sudah menyurati Walikota Tangsel sebanyak dua kali untuk meminta nama empat calon direksi itu untuk melakukan pemaparan. Namun hingga kini, belum ada jawaban dari Pemkot Tangsel.
“Kami juga belum tahu siapa empat orang calon direksi itu. Kami akan ketok palu Raperda jika empat calon direksi itu sudah melakukan pemaparan,” tegasnya.
Selama ini, semua proses pengesahan Raperda terkesan lambat dikarenakan kesalahan anggota Pansus. Padahal, aku Rully, pihaknya juga ingin Raperda ini segera disahkan.
Bahkan, empat calon direksi BUMD ini terkesan ditutup-tutupi oleh Pemkot Tangsel. Hal ini bisa dilihat dari proses seleksi yang menurut Rully tidak transparan. ”Bisa dilihat lah, seleksi saja tidak transparan. Kita tahunya sudah terpilih empat orang. Mana ada sih transparansi di Kota Tangsel? Semuanya ditutup-tutupi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Penanaman Modal (KPMD) Kota Tangsel, Oting Ruhiyat mengatakan dirinya enggan menyebutkan empat nama Direksi BUMD tersebut. Pasalnya, hingga kini, hasil seleksi tersebut belum ditandatangani oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
”Belum ditandatangi oleh ibu walikota. Jadi dinyatakan belum sah,” ungkap Oting. Selain itu, penetapan empat Direksi BUMD Tangsel tersebut masih terganjal Raperda perubahan penyertaan modal. Hingga kini, draft Raperda tersebut masih tertahan di DPRD Kota Tangsel. ”Belum ada pembahasan lebih lanjut soal Raperda itu,” pungkasnya. (pramita/jarkasih)