Jero Wacik Protes Disebut Gagap dan Marah Namanya Dipelesetkan
JAKARTA,SNOL Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik memprotes pemberitaan di sejumlah media yang mengabarkan dirinya gagap usai diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk tersangka kasus SKK Migas, Rudi Rubiandini.
“Waktu kemarin keluar KPK dibilang gagap, tidak. Saya di KPK terus terang saya nyaman karena penyidik di KPK baik, cukup santun,” kata Jero menyampaikan keberatannya sebelum Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (5/12).
Terkait uang USD 200 ribu di ruang Sekjen Kementerian ESDM, Jero mengklaim memang tidak pernah ditanya penyidik KPK soal itu, sehingga dia tidak mau mengomentarinya.
“Kalau tidak ditanyakan kepada saya, berarti KPK tidak merasa perlu bertanya. Misalnya uang USD 200 ribu di ruang Pak Sekjen, itu tidak ditanya kepada saya. Berarti KPK merasa tidak perlu tanya saya, jangan dipaksa-paksa dong,” ujar petinggi Partai Demokrat itu.
Ditegaskan Jero, terkait temuan uang dollar itu, KPK sudah memanggil Sekjen ESDM dan meminta penjelasannya. Namun Jero berdalih memang tidak mengetahui perihal uang tersebut walaupun sebelumnya dia sempat mengatakan uang itu sebagai operasional Kesetjenan ESDM.
“Itu kan saya sudah ralat di hari pertama. Karena ditanya, Pak ada uang di ruang Pak Sekjen, kalau di ruang Sekjen mungkin uang operasional, terus ditanya, itu dolar Pak, kalau dolar saya tidak tahu. Kan jelas sekali saya menjelaskannya,” urai Jero Wacik.
Tak hanya komplain disebut gagap, Jero Wacik juga marah soal judul berita media yang memplesetkan namanya jadi jeroan (isi perut hewan).
“Terakhir saya klarifikasi juga, ada media yang nulis nama saya jeroan, sampai keliatan jeroannya. Tidak boleh itu bilang begitu, media koran besarlah,” kata dia.
Hasil penelusuran JPNN, “jeroan” dimaksud Jero Wacik itu terkait dengan pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas. Ketika itu, Busyro menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan diperiksanya Jero Wacik sebagai saksi di kasus dugaan suap SKK Migas dengan tersangka Rudi Ribiandini.
“Pada saat diperlukan pak Jero Wacik akan diperiksa, supaya tahu jeroannya,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Kantor KPK, Kamis (29/8/2013) lalu yang kemudian beritanya ditulis dengan berbagai judul oleh media. Inilah yang kemudian diprotes Jero Wacik.
“Tidak boleh begitu, kita punya etika, negara budaya, saya bekas Menteri Kebudayaan 7 tahun dibilang jeroan. Saudara tahu, “Jero” itu di Bali nama sakral. Saya dinobatkan menjadi Jero Wacik di Pura. Itu nama pemberian dari Tuhan kepada saya, masa jero diplesetkan jeroannya,” kesalnya.
Saat ditanya apakah dirinya akan mensomasi media atas pemberitaan tersbeut, Jero mengaku tidak berniat menempuh jalur tersebut.(fat/jpnn)