Rusuh Hingga Macet
Demo Buruh, Akses Tol Diblokir, Kendaraan Mengular hingga Malam
TANGERANG, SNOL Jalanan di Tangerang kemarin benar-benar lumpuh. Gara-garanya, ribuan buruh dari berbagai serikat di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan melakukan demo dengan cara menutup akses tol dan jalan raya. Ribuan warga pengendara pun dibuat pusing lantaran terjebak kemacetan hingga berjam-jam lamanya.
Aksi buruh kemarin menuntut revisi upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2014 dari Rp 2,4 juta menjadi Rp 2,6 juta. Aksi serupa juga dilakukan buruh yang ada di Serang dengan cara menutup akses tol Ciujung. Sama seperti di Tangerang, kemacetan parah juga terjadi di wilayah itu imbas ribuan buruh turun ke jalan.
Di Kabupaten Tangerang, ribuan buruh melakukan aksi blokade akses Jalan Tol Bitung selama 6 jam. Setidaknya lima kali bentrokan terjadi saat buruh berupaya menerobos pengamanan jalan tol, dengan aksi saling lempar batu antara polisi dan buruh.
Aksi buruh diawali konvoi dan sweeping di sekitar tujuh kawasan industri, diantaranya Millenium, Cikupa Mas, Jabalrud, Balaraja, Cikupa, Curug dan lainnya sejak pukul 08.00 WIB. Kemudian buruh berkumpul di sejumlah titik diantaranya di akses pintu tol Balaraja Barat, akses pintu tol Kedaton Cikupa, akses pintu tol Bitung, lampu merah Tigaraksa, dan Kantor Bupati Tangerang.
Aksi blokade pintu tol Bitung berlangsung sejak pukul 11.30 WIB. Massa kemudian berorasi dan menghentikan kendaraan di tengah jalan. Akibatnya menimbulkan kemacetan hingga 6 jam lamanya, dengan panjang sekitar 5 kilometer. Jalan tol Bitung saat itu sudah dijaga ketat kendaraan barakuda dan brimob Polda Metro Jaya, serta dua truk Hino yang menutup rapat akses masuk tol.
Massa berupaya menerobos jalan tol Bitung yang dijaga ketat aparat kepolisian, hingga terjadi kerusuhan. Barikade polisi dilempari batu, botol dan benda lainnya hingga terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Buruh berupaya memblokir jalan tol dengan naik ke atas dari tepian jalan tol, hingga terpaksa ditembakkan gas air mata lagi. Aksi anarkis buruh ini turut merusak pagar pembatas jalan di bawah jembatan Tol Bitung. Bentrokan pun sempat terjadi beberapa kali hingga massa membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB.
Upaya menerobos jalan tol Kedaton Cikupa juga dilakukan ribuan buruh. Sempat terjadi kericuhan namun buruh tidak berhasil menerobos barikade kepolisian dan akhirnya dipukul mundur oleh polisi. Aksi blokir akses tol juga terjadi di Tol Balaraja Barat, namun tidak berlangsung anarkis. Buruh juga memblokir lampu merah Tigaraksa.
Selain itu, aksi demo juga terjadi di depan kantor bupati oleh ribuan buruh yang tergabung dalam Citra, SBSI Garteks, Lomenik dan lainnya. Buruh sempat merusak taman di depan kantor bupati dan melempari petugas Satpol PP dan Brimob Polda Metro Jaya. Satu unit mobil milik staf Fraksi di DPRD Kabupaten Tangerang dirusak buruh. “Aksi berlangsung anarkis namun bisa dihalau oleh petugas dengan menembakan gas air mata. Hanya ada satu mobil staf fraksi di DPRD yang dirusak massa,” ucap Sukma, salah satu pegawai di Kantor Bupati.
Terkait aksi ini, Korlap aksi dari Alttar, Hadi Murdianto mengatakan, buruh tetap mendesak Bupati Tangerang dan Gubernur Banten untuk merubah nilai UMK di Kabupaten Tangerang menjadi Rp 2,6 juta. “Untuk itu harga mati buat kami adalah revisi UMK menjadi Rp 2,6 juta. Meski hari ini tidak tembus tol, kami akan kembali aksi jika tidak ada perubahan,” ancamnya.
Kabag Ops Polres Kota Tangerang, Kompol Jarkasih mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 900 anggota Dalmas dan Brimob Polda Metro Jaya. Kemudian dari anggota Polres Kota Tangerang dan polsek ada sekitar 800 personil. “Pengamanan dilakukan di sejumlah titik yakni, pintu tol Bitung, pintu tol Balaraja Barat, pintu tol Kedaton Cikupa, Kantor Bupati Tangerang dan lampu merah Tigaraksa. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, meski ada ketegangan,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah pengendara mengaku terganggu dengan aksi buruh yang memblokir akses jalan utama. “Mereka ini sudah beruntung mendapat kerjaan malah bikin kisruh dan membuat susah orang lain,” keluh seorang pengemudi mobil bernama Slamet.
Dia sangat kesal karena terjebak satu jam lebih dan khawatir ibunya yang sudah menunggu di bandara telantar. “Coba apa mereka tidak sadar kalau banyak orang yang kesusahan dengan aksi mereka. Bagaimana kalau ada ambulans darurat mau lewat?” ketusnya.
Senada, Darsono, salah seorang pengemudi ekspedisi mengaku terganggu dengan aksi para buruh yang menutup akses jalan utama. “Kalau sudah begini saya telat mengantarkan barang, dan pengeluaran saya akan lebih banyak lagi. Sudah rugi waktu, rugi materi juga,” kesalnya.
Di Kota Tangerang, ribuan buruh gagal memblokir akses pintu masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta karena dihalau polisi. “Dengan aksi menutup objek vital, pemerintah pusat tahu dan warga dunia tahu kalau upah yang selama ini diterima buruh kurang layak,” kata Koorninator buruh Sasmita.
Setelah gagal di bandara, ribuan buruh menyerbu kantor Puspem Kota Tangerang untuk bertemu Plh Walikota agar merevisi UMK 2014. Namun di Puspem mereka tidak ditanggapi dan buruh kemudian berjalan untuk menutup akses tol Kebon Nanas. Akibatnya, kemacetan di jalan protokol ini tidak terhindarkan. Bahkan para buruh melakukan aksi itu hingga larut malam sebelum kemudian dibubarkan paksa oleh polisi. “Saya sudah tidak bergerak hampir dua jam. Padahal harus buru-buru pulang ke Jakarta,” ujar Hanafi salah seorang pengguna jalan.
Bahkan, cacian dan hinaan juga tak habis disampaikan oleh masyarakat, khususnya mereka yang telah merasa dirugikan akibat aksi buruh yang dinilai tidak relevan dan terkesan egois.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad mengaku menerjunkan 400 personil guna mengantisipasi gerakan buruh yang disebut-sebut akan berlangsung selama 3 hari. “Kami pastikan Kota Tangerang akan kondusif. Tol dan akses Bandara tidak boleh sembarangan dimasuki. Dan itu sudah jadi harga mati,” tegas Kapolres.
Terpisah, Ketua Apindo Kota Tangerang, Gatot Purwanto menyesalkan aksi buruh ini. Apalagi, banyak pabrik yang bisa saja merugi akibat aksi ini. “Kalau rugi sudah pasti. Bayangkan, ada berapa pabrik yang harus menghentikan operasionalnya karena karyawannya demo,” ujarnya.
Di Serang, ribuan buruh juga turun ke jalan dan menutup pintu Tol Ciujung. Akibatnya arus lalu lintas menjadi lumpuh macet total hingga dua jam dari dua arah. Sekitar pukul 10.30 WIB, ribuan buruh bergerak menuju pendopo Bupati Serang dengan berkonvoi.
Di pendopo, sempat terjadi bentrokan antara polisi dan buruh. Petugas sempat menangkap salah seorang buruh yang dianggap provokator, namun kembali dilepaskan oleh petugas atas permintaan para buruh lainnya.
Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman menolak dua tuntutan buruh untuk merevisi UMK 2014 dari Rp 2.340.000 menjadi Rp 2.442.000. “Dari proses kegiatan menentukan UMK saya ikuti terus perkembangannya pada dasarnya berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Erik Sehabudin mengatakan, seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Banten telah mengusulkan UMK masing – masing dan ditetapkan oleh keputusan gubernur. Untuk itu, tentang usulan tersebut dinyatakan telah final seiring dengan adanya ketetapan Gubernur. “Hal itu sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelumnya kami sudah menegaskan agar usulan tersebut dilakukan secara maksimal, karena tidak ada revisi untuk usulannya,” kata Erik kemarin. (mg-11/aditya/kiki/arif/deddy)