Pelajar SMP Tewas Tenggak Racun
PETARUKAN,SNOL Dian Andi Lala (15), anak ke dua dari 4 bersaudara pasangan Casmono dan Daimah, warga Dukuh Pejalaran RT 5 RW 2 Desa Kendaldoyong Kecamatan Petarukan tewas mengenaskan.
Pasalnya, siswa kelas IX SMPN 2 Petarukan itu meregang nyawa secara tidak sengaja, usai meminum racun yang akan digunakan untuk meracuni ikan di tambak bersama teman-temannya.
Menurut Casmono (43), ayah korban, Selasa (3/12), mengatakan, Senin (25/11) sore, sekitar pukul 16.00 WIB, Andi beserta lima temannya pergi menyusul ayahnya di tambak milik PTP XVIII Pesantren di Blok Sikalong dengan membawa racun. Racun tersebut akan digunakan untuk meracuni ikan-ikan di tambak, agar mudah ditangkap.
Andi dan lima temannya yaitu Zainul, Kusmanto, Heri Kurniawan, Wisnu, dan Zaenudin bersama ayahnya, kemudian mencampurkan racun ke dalam air tambak. Namun, saat ditinggal ke lokasi tambak lainnya, keenam anak tersebut terlihat ramai bergurau dan bercanda.
Dari candaan itu, sambung Casmono, muncul ide tebak-tebakan antara keenamnya. “Mana yang air, mana yang racun,” terang Casmono menirukan isi tebakan keenam anak-anak itu.
Salah seorang teman Andi, kemudian mengambil botol yang berisi racun. Oleh korban, botol tadi langsung direbut sambil berkata, “Jangan itu racun!”
Teman-teman Andi lainnya senang, karena botol itu tidak sampai diambil oleh temannya. Tapi, tanpa diduga botol berisi racun tersebut justru diminum korban. Seketika, Andi kejang-kejang dan panas.
Melihat kejadian itu, teman-temannya panik dan langsung memanggil ayahnya yang tidak jauh berada dari TKP kurang lebih 100 meter. Andi masih bisa ditanya ayahnya dan menjawab, “Hanya minum sedikit.”
Oleh ayahnya, Andi diminumi air kelapa muda sebagai penetrasi dengan harapan racun yang ditenggak bisa keluar bersamaan dengan muntahan isi perut korban. Kondisi Andi semakin kritis, dia kemudian dilarikan ke RS Siaga Medika, namun sekitar pukul 22.00 WIB Andi tidak tertolong.
Kepala Desa Kendaldoyong Kuslantasi membenarkan, ada warganya yang meninggal karena meminum racun. Kepada seluruh warga, dia menghimbau, agar berhati-hati dalam beraktivitas, apapun pekerjaannya.
Di mata teman-temannya, Andi adalah sosok anak yang cerdas, pandai, senang dengan berbagai kegiatan, dan banyak temannya. Ibunya, Daimah menuturkan, di sekolahnya anaknya itu sering mendapat rangking dan banyak kegiatan yang dikutinya.
Karenanya, tidaklah mengherankan saat pemakaman, Selasa (26/11) lalu, teman-teman dan sebagian guru dari SMPN 2 Petarukan ikut mengantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Daimah mengungkapkan, ada perangai aneh yang ditunjukan Andi sebulan sebelum kematinnya.
Menurut ibunya, Andi yang biasanya jarang sekali ngobrol dengan kakaknya saat itu sering berbicara dengan kakaknya yang bekerja di Jakarta melalui ponselnya. “Andi tidak pernah telpon-telponan dengan kakaknya. Tapi saat itu sering sekali telpon.”
Hal yang sama disampaikan Kepala Dusun II Masrukhin. Menurtnya, tidak seperti biasanya Andi mengajak bercanda dengannya, padahal sebelumnya tidak pernah seakrab itu.
“Saat di musala, nggak pernah Andi bercanda tapi saat itu bercanda terus,” kata Masrukhin. (rid/jpnn)