Anak Diperkosa dan Dibunuh, Ibunya Dibacok

Lagi Mandi di Pemandian Dekat Rumah
PANDEGLANG, SNOL Trage­di berdarah terjadi di Kampung Marapat, Desa Karya Buana, Cigeulis, Pandeglang. FI (16), siswi salah satu MTs setempat tewas mengenaskan. Ironisnya, sebelum dibunuh, bocah ABG itu diperkosa ramai-ramai oleh tiga pelaku. Tak hanya itu, Surbaiyah (56), ibu korban dibacok karena mengetahui aksi keji yang terjadi pada Minggu (1/12) sore itu.
Gadis manis ini ditemukan dalam kondisi tidak bernafas tanpa sehelai benang pun di ba­dan. Dia ditemukan di sebuah tempat pemandian (pancuran), belakang Aspal Mixing Plan (AMP) Kecamatan Cigeulis, tepatnya di Kampung Mara­pat Desa Karya Buana Keca­matan Cigeulis, sekitar pukul 17.30 WIB. Selain mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian kepala, korban juga mengalami luka benda tumpul di bagian badan, tangan dan kakinya.
Peristiwa pilu ini berawal sekitar pukul 15.00 WIB, saat FI pamit kepada ibunya untuk mandi di pemandian pancuran. Korban biasa mandi di peman­dian itu karena di rumahnya tidak ada kamar mandi. Beberapa jam ditunggu, korban tidak kunjung pulang ke rumah.
Hal ini membuat Surbaiyah, ibu korban penasaran karena anaknya tidak biasa mandi sampai berjam-jam. Nah, pe­nasaran dan khawatir ada apa-apa dengan putri kesayangan­nya, Surbaiyah lalu menyusul ke tempat pemandian terse­but. Namun alangkah kaget­nya Surbaiyah sesaat tiba di lokasi. Wanita paruh baya ini kaget bukan kepalang melihat anaknya sedang dikerumuni tiga orang pelaku yang diduga sedang memperkosa anaknya.
Mengetahui ada yang datang, salah seorang pelaku langsung mengejar Surbaiyah. Sedangkan dua orang pelaku lainnya langsung membantai serta menghabisi FI hingga tidak bernyawa. Dan setelah ibu kor­ban berhasil ditangkap pelaku, Surbaiyah juga menjadi sasa­ran amuk pelaku dan memba­coknya dengan senjata tajam.
“Ibu korban juga mengalami luka serius di bagian kepala, badan, dan tangannya. Malah informasi yang kami dapat di TKP, ibu Surbaiyah itu sempat pulang ke rumah sambil merangkak. Karena jarak rumah dengan tempat pemandian itu hanya sekitar 50 meter,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Anwar Sunarjo, Senin (2/12).
Dalam kondisi lunglai, Sur­baiyah sempat teriak minta tolong dan mengundang per­hatian warga sekitar. Oleh warga dia dibawa ke Puskes­mas untuk mendapatkan per­tolongan pertama. Namun karena lukanya cukup parah, akhirnya Surbaiyah dirujuk ke RSUD Pandeglang, dan kemudian ke RSUD Serang.
Petugas Polsek setempat yang mendapat laporan dari warga langsung menuju Tem­pat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi korban FI. Jasad bocah ABG ini kemudian dibawa ke RSUD Serang untuk diotopsi. “Selain melakukan olah TKP, anggota kami juga mengumpulkan keterangan saksi serta berusaha mendapatkan petunjuk penyelidikan di lokasi,” tambah Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Pan­deglang AKP Gatot Priyadi mengatakan, pihaknya masih berkoodinasi dengan Polsek setempat untuk mendalami serta mengembangkan penye­lidikan. Selain mengumpulkan keterangan saksi, juga sudah memeriksa sedikitnya 5 orang warga sekitar sebagai saksi.
“Kami masih di TKP, se­bagian anggota masih me­nyelidiki TKP, sebagian lainnya memeriksa 5 orang warga sebagai saksi. Kasus ini masih butuh pendalaman dan pengembangan. Kami be­lum tetapkan tersangkanya,” imbuhnya, seraya mengata­kan masih memburu pelaku. (mardiana/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.