Banjir Mengancam 23 Kecamatan di Pandeglang
PANDEGLANG,SNOL Rasa waswas mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Pandeglang bagian selatan. Terutama masyarakat di sepanjang bantaran sungai Ciliman di Kecamatan Sukaresmi, Patia, dan Pagelaran.
Setiap musim hujan datang, wilayah-wilayah di sepanjang aliran sungai tersebut menjadi langganan banjir. “Daerah kami memang setiap musim hujan datang menjadi langganan banjir. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, kami hanya memiliki tempat tinggal di dekat bantaran sungai Ciliman ini,” kata Arsawi, salah satu masyarakat Desa Cikuya, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, Kamis (31/10).
Meski setiap tahun rumahnya kebanjiran, namun ia bersama masyarakat lain tidak mau meninggalkan rumah. “Kami tidak punya uang untuk membuat rumah di luar desa ini. Paling, yang bisa kami lakukan kalau ada banjir, mengungsi ke rumah saudara di Kecamatana Labuan,” ujarnya.
Berdasarkan pemetaan wilayah yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang terdapat 23 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang rawan bencana banjir, longsor, dan puting beliung.
Kecamatan tersebut meliputi Carita, Labuan, Panimbang, Pagelaran, Patia, Sobang, Sukaresmi, Sindangresmi, Picung, Munjul, Angsana, Pulosari, Menes, Cisata, Pandeglang, Cadasari, Cibitung, Cimanggu, Jiput, Koroncong, Karang Tanjung, Cimanuk, dan Cipeucang.
Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Encep Suryadi mengatakan, mengantipasi musibah bencana pada musing hujan ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Salah satunya dengan Tagana.
“Kami juga sudah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir, longsor, dan puting beliung. Termasuk bencana kebakaran,” kata Encep.
Camat Karang Tanjung, Doni Hermawan mengatakan, salah satu daerah yang memiliki potensi longsor di Kelurahan Pagadungan, dan Cigadung Kecamatan Karang Tanjung.
“Kultur tanahnya labil. Kami berharap semua pihak mengantisipasi ancaman longsor pada musim hujan ini,” harapnya. (mardiana/ eman)