Dewan Tangsel Tantang Sebut Nama

Soal Dugaan Calo CPNS
SETU, SNOL DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) seperti ke­bakaran jenggot terkait isu calo penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang melibatkan oknum anggota dewan setempat. Bahkan, DPRD menantang jika benar ada oknum yang “bermain” dalam penerimaan CPNSitu untuk disebutkan namanya ke publik.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tangsel, Heri Sumardi mengatakan, terkait isu yang sudah beredar luas di Tangsel ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, BK memi­liki sistem dan cara kerja serta prosedur dan ketetapan (protap) yang harus diikuti. Salah satunya menunggu laporan resmi dari warga, dan kemudian baru dapat ditindaklanjuti. “Kami tidak bisa bekerja kalau tidak ada laporan resmi. Harus jelas, mana laporan­nya dan siapa yang melaporkan,” ungkap Heri kepada Satelit News, Kamis (20/9).
Heri mengaku sudah mend­engar isu percaloan CPNS yang sudah ramai diberitakan media. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk memeriksa adanya oknum anggota DPRD. Hal ini karena pemeriksaan ang­gota DPRD oleh BK harus ber­dasar data dan pelapornya resmi. “Kalau ada yang laporan, datanya jelas dan orang yang melaporkan jelas. Tentu akan kami tindaklan­juti,” katanya.
Adanya isu tersebut, menurut Heri mengganggu dalam kapa­sitasnya sebagai anggota DPRD Tangsel. Karena, opini yang ter­bentuk di masyarakat menjadi­kan seolah DPRD Kota Tang­sel menjadi calo CPNS. Dalam kasus ini juga DPRD dianggap melakukan gratifikasi dan nepo­tisme. Padahal belum ada yang terbukti secara resmi. “Saya menyayangkan jika ada teman-teman (DPRD,red) yang melaku­kan hal seperti itu (menjadi calo PNS-red),” ujarnya.
Kata dia, isu tersebut berimbas pada anggota DPRD yang lain. Dia mengakui isu percaloan PNS sudah merebak sejak beberapa bu­lan yang lalu. Namun, hingga kini BK belum pernah menerima lapo­ran secara resmi. “BK sifatnya hanya menunggu laporan. Kalau ada laporan akan kami tindak lan­juti laporannya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangsel Bambang P Rach­madi tidak banyak berkomentar saat ditanya sejumlah wartawan sebelum mengikuti rapat Ba­dan Musyawarah di ruang rapat gabungan. “Nggak mau komen­tar. Sebutkan saja nama-naman­ya yang terlibat di media,” sing­katnya. (pramita/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.