Keranggan, Desa Termiskin di Tangsel

SERPONG,SNOL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) menyasar warga miskin di Desa Keranggan Kecamatan Setu.
Daerah tersebut merupakan kantong kemiskinan terbanyak di kota pemekaran Kabupaten Tangerang itu.
Koordinator Kota PNPM Tangsel, Elvita Fitriani mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, angka kemiskinan di Desa Keranggan masih terbilang sangat tinggi. Itu dinilai mulai dari infrastruktur, angka harapan hidup, putus sekolah dan faktor lainnya. Bila dipresentasekan, Kecamatan Setu menyumbang angka kemiskinan tertinggi untuk Kota Tangsel, sebesar 6 hingga 8 persen dari jumlah penduduknya.
Sedangkan untuk kecamatan lainnya, hanya 2 sampai 4 persen penyumbang angka kemiskinan di masing-masing wilayahnya. Dan di Kecamatan Setu, Desa Keranggan lah penyumbang angka kemiskinan terbesar dari jumlah penduduknya sekitar 4 ribu jiwa, 10 persennya merupakan warga tak mampu.
“Untuk itu kami fokuskan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ini untuk membangun Keranggan di tiga aspek, yakni infrastrukturnya, sosial, dan ekonomi,” jelas Elvita saat ditemui di Remaja Kuring, Serpong, Kamis (4/9).
Untuk program ini Pemkota melalui PNPM menggelontorkan dana sebesar Rp 6,8 miliar. Dari total itu, Keranggan mendapatkan jatah Rp 200 juta. “Ya, untuk Keranggan paling besar alokasinya. Sementara 53 kelurahan lainnya rata-rata mendapat alokasi Rp 75 jutaan,” ujarnya.
Meski demikian, dia sadar betul bila uang tersebut tidak akan cukup untuk menyulap Keranggan lebih maju dari sebelumnya. Namun, yang ditekankan dari pemberian BLM ini adalah bagaimana masyarakat mampu belajar dalam menganggarkan keuangan tersebut secara transparan.
“Sehingga masyarakatnya bisa terpancing untuk bermitra juga dengan pemerintahnya dan juga pihak swasta melalui CSR,” katanya.
Dalam pertemuan ’Review Perencanaan Jangka Nenengah Program Penanggulangan Kemiskinan Kota, Kota Tangsel’, dibahas kembali per kelurahan ditiap kecamatan, BLM mana yang sudah tercapai maupun yang belum. Dengan demikian, akan dilihat kemajuannya baik atau tidak. (pramita/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.