Cari Penggasak Uang KPUD, Polisi Cek CCTV
TANGERANG, SNOL Polisi terus menyelidiki kasus pencurian bermotif gembos ban yang menimpa staf KPU Kota Tangerang pada Rabu (4/9) lalu di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, Kota Tangerang.
Selain memeriksa sejumlah saksi mata, polisi juga menyelidiki rekaman closed-circuit television (CCTV) milik Bank Jabar Banten (bjb).
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Riad mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, modus yang digunakan pelaku adalah gembos ban. Hal ini karena di tempat kejadian perkara ditemukan sejumlah paku payung yang menancap di ban belakang mobil KPUD.
“Indikasi sementara pelaku menggunakan modus gembos ban. Modus ini seringkali dimainkan oleh sindikat yang ada di Jakarta. Kami akan terus telusuri perkembangannya,” kata Kombes Riad, Kamis (5/9).
Polisi telah memeriksa lima orang saksi yang ada di lokasi kejadian dan melihat peristiwa tersebut. “Tiga diantaranya saksi korban yang ada di lokasi kejadian. Sedangkan yang lainnya adalah para staf pengamanan bank,” tukasnya.
Polisi juga, kata Riad, telah meminta rekaman CCTV pihak bank untuk melihat apakah ada indikasi kesengajaan dalam kasus pencurian ini. Hal tersebut karena pelaku terlihat lihai dan mengetahui secara detail soal letak uang di dalam mobil.
“Rekaman CCTV juga sudah kami minta, untuk melihat apakah korban memang sudah dibuntuti oleh pelaku sejak melakukan transaksi di bank,” ungkapnya.
Hingga saat ini, sejumlah saksi mata dan korban masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut. Namun, Kapolres membantah jika ada indikasi keterlibatan pihak internal. “Tragedi ini murni kasus perncurian. Dan belum ada indikasi keterlibatan pihak internal di dalamnya. Tapi kami akan terus coba mengembangkan kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Suharyanto mengaku belum mengetahui kelompok mana yang melakukan aksi pencurian itu. “Kami masih terus dalami,“ ujar Suharyanto.
Ketika ditanya apakah ada indikasi keterlibatan orang dalam pada peristiwa ini, Suharyanto mengaku belum menemukan indikasi yang mengarah ke situ.
“Yang jelas CCTV bank bjb Modernland sudah kami periksa,” ungkapnya. Namun kamera CCTV bank bjb tersebut, kata Suharyanto, hanya mengcover bagian dalam dan parkiran depan bank saja.
Sedangkan mobil Toyota Kijang B 1424 CQ yang digunakan Muhamad Ali, staf bendahara KPU Kota Tangerang saat mengambil uang diparkir cukup jauh dari bank tersebut. “Padahal petugas kami selalu stand by. Seharusnya minta dikawal, kalau mau mengambil uang dalam jumlah besar,” sesalnya.
DPRD Kota Tangerang prihatin dengan kasus pencurian yang menimpa KPUD. “Kita selaku DPRD yang punya hak penganggaran sangat prihatin atas kerjadian ini. Seharusnya KPU kalau mengambil uang harus dengan penjagaan yang layak. Jangan sampai hal ini terulang kembali,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Herry Rumawatine, Kamis (5/8).
Saat ditanya siapa yang harus bertanggung jawab atas hilangnya uang tersebut, Herry mengaku masih menunggu proses hukum. “Kita serahkan ke kepolisian untuk mengungkap. Siapa yang nanti yang harus bertanggung jawab, siapa yang harus mengganti. Apalagi itu itu uang rakyat, harus dipertanggungjawabkan,” tukas Herry.
Untuk penambahan anggaran jika KPU kekurangan dana akibat peristiwa tersebut, Herry mengatakan masih memungkinkan. “Itu bisa dilakukan karena untuk kepentingan negara. Tapi harus jelas dulu persoalannya, sekarang kita belum bisa memastikan untuk menambah atau tidak,” ujarnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo menyayangkan tindakan KPU yang tidak menyertakan pengawalan saat pengambilan uang.
“Prosedurnya harus ada pengawalan dari pihak kepolisian. Artinya KPU sudah lalai, dan saya berharap hal ini dapat menjadi pelajaran bagi siapapun, agar ke depannya tidak terulang kembali,” pungkasnya. (kiki/deddy)