Gusur Jamban, Gagas MCK Terpadu
TIGARAKSA,SNOL Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menggusur semua jamban di seluruh kecamatan. Sebagai gantinya, akan dibangun Mandi Cuci Kakus (MCK) terpadu.
“Rencana penggusuran jambannya mulai tahun depan. Semua akan dibongkar dan warga dilarang membangun jamban di tepi kali. Langkah ini merupakan awal dari rencana pembangunan MCK terpadu. Konsepnya tengah disusun. Anggaranya diperkirakan puluhan miliar,” kata Dedi Sutardi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni menyebut, pembangunan MCK terpadu ini sangat tepat untuk mendorong pola hidup sehat bagi masyarakat. Dimana saat ini masih banyak masyarakat yang membuang air besar sembarangan, seperti di tepi kali meski sudah memiliki jamban. Namun kondisi jambanya banyak yang tidak sehat.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pembangunan MCK terpadu ini nantinya melibatkan International Urban Water and Sanitation Health (IUWASH), sebuah lembaga dari Amerika Serikat yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Keberadaan jamban di tepi sungai sangat tidak elok dan perlu ditertibkan. Sehingga pada tahun 2016 Kabupaten Tangerang bisa terbebas dari jamban dan membangun MCK Terpadu. Setiap tahunnya pengelolaannya akan dievaluasi oleh pemerintah daerah.
“Pengelolaan MCK Terpadu ini melibatkan komunitas masyarakat di desa, model percontohan MCK di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk. Nanti setiap warga yang menggunakan MCK dikenakan tarif Rp100-Rp150. Dana tersebut untuk membayar listrik dan menjaga lingkungan,” jelasnya.
Ditanya soal banyaknya bangunan MCK yang mangkrak karena pengelolaan yang tidak tepat, Zaki menegaskan, beberapa bangunan MCK yang masih layak akan dioptimalkan. Sementara bangunan yang sudah tidak layak tidak akan difungsikan kembali.
“Kami tengah merumuskan sistem yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Memang ada kendala, tapi akan kami cari solusi yang tepat. Dengan membentuk sistem yang baik, diharapkan bisa mendorong perubahan pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat,” pungkasnya. (aditya/jarkasih)