Alm Aiptu Koes Aktif Asuh Anak Difabel
CIRENDEU,SNOL Semasa hidupnya, almarhum Aiptu Koes Hendratno aktif dalam Yayasan Sayap Ibu yang mengasuh anak-anak difabel. Terhadap sumbangsih anggota polisi yang tewas ditembak itu, Kak Seto memberikan penghargaan khusus.
Penyerahan Kak Seto Award kepada Polri disampaikan langsung oleh Kak Seto di kediaman pribadinya di Cirendeu, Tangerang Selatan, Selasa (20/8). Hadir dalam acara siang ini Kadiv Humas Mabes Polri Ronny F Sompie dan Kadiv SDM Mabes Polri Irjen Prasetyo.
“Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa beliau yang turut serta mengasuh dan memberikan perhatian penuh kepada anak-anak difabel melalui Yayasan Sayap Ibu Bintaro,” ujar Kak Seto kepada wartawan, Selasa (20/8).
Kadiv SDM Mabes Polri Irjen Prasetyo menyampaikan terimakasih atas perhatian dari Kak Seto. Kegiatan di luar dinas Aiptu Koes dengan melibatkan diri secara aktif dalam pengasuhan anak-anak difabel tak mampu juga mendapat apresiasi dari Mabes Polri.
“Penghargaan ini akan disampaikan langsung kepada keluarga almarhum. Mudah-mudahan apa yang dilakukan almarhum jadi contoh bagi rekan-rekan di kepolisian juga oleh masyarakat,” imbuh Prasetyo.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menduga pelaku penembakan dua polisi di Pondok Aren, Tangsel, jaringan Poso. Pelaku melakukan penyerangan setelah sebelumnya berlatih di Poso.
“Ada kaitan. Kelompok teroris ini kan sekarang membuat halaqoh kecil-kecil, satu dua orang. Mereka tersebar di Jakarta, Ciledug, dan daerah pinggiran. Kalau ditarik semua, satu jaringan, jaringan Poso,” jelas Ansyaad, Selasa (20/8).
Ansyaad menyebut sejumlah nama yang diduga terlibat dan memiliki peranan, mulai dari Asep asal Tasikmalaya, Aris Munandar di Solo, juga Abu Umar dan Abu Roban, serta Santoso.
“Kelompok teroris ini ancaman serius. Ini bukan hanya menyerang polisi tapi menyerang bangsa. Jadi kalau ada yang bilang teroris itu rekayasa Densus dan BNPT itu fitnah keji,” tuturnya. (irm/deddy/bnn)