Ketum PBNU: Pemerintah Mengejar Pertumbuhan, Tapi Tidak Memperhatikan Pemerataan

Said-Aqil-Siradj jpnnJAKARTA,SNOL Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menyinggung kebijakan perekonomian nasional yang dinilai hanya fokus di pengembangan tanpa memperhatikan pemerataan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Said di hadapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, selepas melakukan penandatangan kerja sama antara Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) dengan Kementerian BUMN di bidang pembangunan kawasan pedesaan melalui metode agroforestry di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (1/8).
“Pemerintah mengejar pertumbuhan perekonomian sampai 6,5 persen. Tapi pemerataannya tidak diperhatikan. Konon ada KUR (Kredit Usaha Rakyat), tapi yang dapat ya itu-itu saja. Tetangga saya di kampung, Madrais, Zulkifli, tidak pernah merasakan itu,” singgung Kiai Said blak-blakan disambut tawa tamu undangan.
Lebih lanjut Kiai Said mengatakan, Pemerintah, dalam hal ini BUMN harus hadir dalam usaha peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan yang mayoritas masih di bawah garis kemiskinan.
“Pemerataan rizki itu seperti disabdakan oleh Rasulullah. Kenapa harus ada pemerataan, agar harta yang berputar tidak hanya orang-orang itu-itu saja. Itu tanggung jawab pemerintah dalam pemerataan, Petani dan nelayan yang menjadi korban. Ini tanggung jawab Pemerintah, dan kami sebagai civil society memiliki kewajiban membantu usaha ini,” imbuhnya
Di kesempatan yang sama Mentri BUMN Dahlan Iskhan juga memperkenalkan Direktur Utama PT BUMN Lestari Hijau Ali Rahman, sebagai penanggung jawab program kerjasama BUMN dengan LPPNU.
“Kita Perlu anak-anak muda seperti dia,” ujar Dahlan
Sementara itu, Direktur Utama PT BUMN Lestari Hijau Ali Rahman dalam perbincangannya dengan Kiai Said, mengatakan gagasannya dengan memberikan hak kelola kawasan hutan kepada da’i dan da’iyah, yang sebelumnya sudah diberangkatkan ke daerah tertinggal.
“Harapannya para da’i dan da’iyah itu tidak hanya melaksanakan tugas syiar agama, tapi juga memiliki pendapatan tetap atas pengabdiannya,” pungkas Ali. (zul/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.