IKA-PMII: Negara Tak Mampu Urus Rakyat Lagi

JAKARTA,SNOL Ikatan Alumni PMII menyoroti arah perjalanan bangsa yang kian melenceng. Pernyataan dan ajakan untuk membangun bangsa dan negara sesuai cita-cita UUD 1945 tak lebih hanya sekadar jargon.
Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), Zaini Rahman dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) V PMII di Jakarta, Senin (1/7) menyatakan, Indonesia menghadapi dua persoalan yang cukup mendasar dan paradigmatik menyangkut identitas sebagai sebuah negara-bangsa.
Persoalan pertama adalah adanya ketidakpuasan atas UUD 1945 hasil amandemen.  Persoalan kedua adalah krisis multidimenasi berkepanjangan yang telah menyentuh wilayah-wilayah krusial dan fundamental.
“Demokratisasi dan liberalisasi politik berjalan begitu cepat tanpa melalui proses pelembagaan yang mapan, mentalitas korup semakin marak di tengah lemahnya penegakan hukum, serta fenomena disintegrasi sosial dan politik yang mengancaman keutuhan NKRI,” kata Zaini.
Menurutnya, dampak yang tak terelakkan akibat akumulasi persoalan itu adalah merosotnya kepercayaan masyarakat kepada institusi negara. “Bahkan diiringi dengan tergerusnya kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat,” sambungnya,
Zaini menambahkan, realitas itu menunjukkan negara tidak hanya lamban tapi juga tidak mampu mengurus rakyat dan bangsanya sendiri. Menurutnya, kondisi di atas menandakan gagalnya negara dalam membangun dan memapankan konsepsi-konsepsi yang selaras dengan konstitusi.
Zaini menyebut imbas realitas itu pun membuat posisi Indonesia di percaturan global ikut terpuruk. “Bahwa realitas melemahnya posisi rakyat dan negara di tengah percaturan global, baik secara ekonomi, politik, dan kebudayaan, tidak lain disebabkan oleh sistem dan tata kelola negara yang salah, yang jauh melenceng dari nilai-nilai luhur dan kepribadian Indonesia, terjebak pada adopsi sistem-sistem dari luar yang tidak cocok dan tidak sesuai dengan karakter, kepribadian, dan kesejarahan Indonesia,” tegasnya.
Karenanya, lanjut Zaini, IKA-PMII mengingatkan pentingnya merekonstruksi kembali sistem  kenegaraan Indonesia yang sudah salah arah, bahkan salah urus. “Di sini kami juga menganggap penting untuk membangun kembali kesadaran intelektual maupun moral tentang pentingnya memperkokoh jatidiri Indonesia sebagai negara-bangsa sekaligus dalam upaya memperkuat rasa nasionalisme yang semakin menipis di tengah arus geopolitik global,” pungkasnya.(jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.