BLSM Bikin Ketua RT dan Aparat Desa Jadi Sasaran Warga

BANTEN, SNOL—Ratusan warga rela mengantre panjang dan berdesak-desakan saat pencairan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Cilegon, Rabu (26/6). Selain sistem pencairan yang tidak tertib, kondisi yang semrawut tersebut membuat sejumlah konsumen yang hendak melakukan transaksi pembayaran lain di Kantor Pos juga menjadi terganggu.

Agung, salah seorang konsumen yang hendak mengirim surat ke Kantor Pos Cilegon mengungkapkan, dia merasa terusik kenyamanannya karena kondisi Kantor Pos semrawut dan dipenuhi calon penerima BLSM. “Saya datang mau masuk Kantor Pos bingung. Karena pintu masuknya udah penuh ketutup warga yang antre,” akunya.

Agung meminta PT Pos memisahkan loket pencairan BLSM sehingga konsumen lainnya tidak terganggu. “Saya berharap kantor pos bisa melayani kami yang mau bayar transaksi lain. Kayak saya sekarang mau kirim surat, jadi merasa tidak nyaman,” ucapnya.

Yudi Novian, Kepala Kantor PT Pos Indonesia Wilayah Kota Cilegon mengaku bahwa antrean warga itu terjadi karena petugas yang melakukan verifikasi tidak sebanding dengan jumlah penerima BLSM. “Saya tidak menyangka yang datang langsung banyak, petugas verifikasi ada 4 orang. Kedepan kami akan tambahkan petugas kamim,” pungkasnya.

Sementara itu, di tengah ingar-bingar pencairan BLSM, Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kampung Calincing, Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang malah tidak mendapatkan BLSM secara merata. Dari 30 KK, 10 diantaranya termasuk katagori RTSM. Namun yang mendapatkan BLSM hanya dua RTSM. “Saya menyesalkan pendataan penerima BLSM yang tidak melibatkan RT dan RW setempat. Bahkan sebelumnya tidak ada konfirmasi apapun,” kata Ketua RT setempat Ujang Khaerul Saleh, Rabu (26/6).

Ujang mengakui banyak RTSM yang tidak mendapatkan BLSM mempertanyakan kepada dirinya. Karena ia tidak tahu maka ia menanyakan ke Lurah Tembong. “Tapi ternyata lurah juga tidak tahu, karena sama-sama tidak dilibatkan dalam pendataan penerima BLSM,” ujar Ujang.

Warga di RT 01/ RW 03 Tembong Masjid, Kelurahan Tembong juga mengalami nasib yang sama. Ketua RT setempat Ahmad Jamani mengungkapkan, dari 85 KK, 19 di antaranya adalah RTSM. Namun dari jumlah itu hanya sembilan KK yang menerima BLSM. “Padahal sepuluh KK itu janda dan warga yang benar-benar tidak mampu,” ungkapnya.

Di Pandeglang, ribuan warga menerima program kompensasi subsidi BBM itu di Kantor Pos Cabang Pandeglang, kemarin. Sejak pagi warga sudah memadati halaman Kantor Pos. Setiap warga menerima Balsem senilai Rp 300.000 selama empat bulan kedepan. (kiki/pramita/k-10/ari/nal/app/igo/deddy/jarkasih/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.