Lagi Nonton Pameran, Pencuri dan Penadah Motor Diciduk
TIGARAKSA,SNOL—Pelaku Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) berinisial TSH (19) akhirnya kena batunya. Dia ditangkap Jajaran Reskrim Polres Kota Tangerang saat tengah asyik menonton pameran, Rabu (12/6). Polisi juga menangkap penadah berinisial MYD (20).
Saat itu tersangka TSH (19) yang merupakan warga Tersangka merupakan warga Kampung Cibuluen Rt.003/02 Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor itu tengah asyik nonton pameran di Lapangan Desa Cikandang, Kecamatan Rumpin, Rabu (12/6). Polisi yang sudah mengintai Sejas lama rupanya tidak mau menyia-nyiakan peluang tersebut. Aparat langsung menciduk pelaku di lokasi pameran.
“Tersangka TSH merupakan satu dari dua orang komplotan Curanmor yang kerap beraksi di daerah Serpong, BSD, Muncul dan sekitarnya,” ungkap Iptu Nurmagantara, Kanit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satreskrim Polresta Tangerang, kemarin.
Kepada petugas tersangka mengaku sebagai pengantar tersangka lainnya berinisial A. Sedangkan yang mencuri motor adalah pelaku A yang masih buron. Tersangka TSH juga menyebut pelaku penadah kendaraan hasil curian berinisial MYD (20).
Mendapat informasi berharga, polisi langsung memburu tersangka MYD di rumahnya di Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Pengejaran jajaran reskrim rupanya tidak sia-sia. Hanya beberapa jam setelah menangkap TSH, polisi juga berhasil menciduk MYD saat tengah tertidur lelap.
Tersangka TSH mengaku, aksi terakhirnya adalah saat mencuri kendaraan yang terparkir di tepi danau Greencove Serpong. “Saya dan teman saya sudah mencuri sebanyak 6 motor, jenis Mio, Supra Fit, Jupiter dan lainnya. Motor dijual seharga Rp2 juta dan saya dapat bagian Rp600 ribu. Saya mulai mencuri dengan teman saya dari tahun 2012. Saya sendiri bekerja sebagai kenek truk batu di Bogor,” kata TSH.
Sedangkan MYD mengaku pada awalnya dia dicegat oleh A dan TSH dengan alasan menawarkan motor Mio seharga Rp2 juta. Karena belum memiliki uang, dirinya pinjam kepada bosnya uang sebesar Rp2 juta untuk membayar motor tersebut. “Pas saya tanya surat-surat, dia (pelaku,red) bilang menyusul. Saya bekerja sebagai tukang bangunan, orang tua saya bekerja juga sebagai tukang bangunan,” pungkasnya. (aditya/jarkasih)