Penembak Sudah Lama Kuntit adik Jhon Kei

BEKASI,SNOL- Aparat gabungan Polres Metro Bekasi Kota dengan Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pembunuhan adik Jhon Kei, Tito Refra Kei, yang tewas setelah ditembak orang tak dikenal Jumat lalu (31/5). Tito dibunuh saat sedang bermain kartu di sebuah warung kopi yang berada tepat di depan rumahnya di Perumahan Titian, Bekasi, Jawa Barat.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Hero Hendrianto Bachtiar kepada Jawa Pos mengatakan, sampai saat ini penyidik gabungan sudah memeriksa enam saksi dari teman-teman korban yang pada saat kejadian berada di lokasi serta dari pihak keluarga korban. “Kami telah memeriksa keluarga dengan tujuan untuk mengetahui apakah sebelum kejadian Tito terlibat permasalahan dengan seseorang atau dengan keluarga,” ungkapnya, Sabtu  (1/6).
Berdasar hasil pemeriksaan tiga saksi yang pada saat kejadian bersama korban, penyidik belum menemukan titik terang. Sebab, para saksi tidak mengetahui persis penembak Tito.
Sementara itu, berdasar hasil pemeriksaan tiga saksi dari pihak keluarga, penyidik tidak menemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
 Pasalnya, sejak tiga bulan ke belakang sampai kejadian, korban sedang berfokus terhadap pencalonan dirinya sebagai anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk daerah pemilihan (dapil) Papua Barat.
“Keterangan pihak keluarga, sebelum meninggal, korban sedang berfokus terhadap perbaikan berkas administrasi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dan tidak ada masalah keluarga,” terangnya.
Hero menceritakan, kejadian penembakan salah seorang tokoh pemuda yang juga praktisi hukum tersebut terjadi saat korban sedang bermain kartu di sebuah warung kopi milik Ratim. Tiba-tiba dua orang tak dikenal, dengan menggunakan motor dan helm full face serta memakai jaket hitam, berhenti tepat di depan Tito yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya.
Salah seorang lantas turun dari motor dan langsung menembak ke arah kepala Tito sehingga korban jatuh ke tanah. Ratim yang bermaksud menolong korban ikut menjadi sasaran penjahat.
Setelah menembak, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah gang kecil di samping warung rokok. “Tito mengalami luka pada bagian mata kanan bawah, yang tembus sampai ke kepalanya. Sedangkan Ratim mengalami luka tembak pada bagian dada kiri,” katanya.
Hero menambahkan, pihaknya menduga pelaku merupakan orang yang sudah mengetahui medan dan terlatih. Mereka mengetahui situasi dan kondisi daerah sekitar serta mengerti jalan pintas yang jauh dari lingkungan penduduk. Selain itu, pelaku diduga mengikuti Tito sejak lama.
“Pelaku menembak hanya berjarak beberapa meter sehingga kami menduga Tito sudah dijadikan target oleh para penjahat,” jelas Hero. Selain memeriksa saksi, anggota menemukan selongsong berikut peluru yang diduga kuat berasal dari senjata api jenis FN. (agu/dyn/c9/kim/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.