Diakui Menantu setelah Istri Hamil

F-R TEDI DAN ISTERI-ISTIMEWACinta selalu butuh pengorbanan. Memerlukan perjuangan. Dua kalimat itu betul-betul meresap di benak dan hati Rukman Tedi, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten.

Tak mudah baginya untuk memenuhi hasrat hati meminang Evi Sufilah sebagai istri. Butuh perjuangan cukup lama untuk merebut hati sang mertua.

Cerita asmara Tedi – Evi bermula kala keduanya bersua di salah satu perguruan tinggi Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) di Bandung. Waktu itu, keduanya berada di perguruan tinggi yang sama meski berbeda jurusan.

“Kalau saya mengambil jurusan Sekolah Kebutuhan Khusus (SKK), sedangkan Evi Sufilah mengambil jurusan Tuna Rungu. Kisah itu terjadi pada tahun 1983-1985 silam. Kami saling berpandangan dan akhirnya berpacaran hingga lulus kuliah,” urai Tedi mengenang masa mudanya, Senin (26/3).

Setelah lulus kuliah, keduanya berniat melanjutkan hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Namun, keinginan mereka tak semulus harapan. Restu orangtua Evi Sufilah, sang belahan jiwa, tak kunjung datang.

Meski terkendali ‘izin,’ pria berkumis kelahiran Bandung tahun 1963 silam itu, tidak menyurutkan niatnya menyempurnakan agama dengan menikahi sang kekasih. Keduanya kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan agar bisa mendapatkan restu serta melaksanakan pernikahan dengan biaya sendiri.

“Tahun 1986, saya mendapat pekerjaan CNPS bertugas di Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak. Kemudian di tahun 1987 saya menikahi, Evi Sufilah yang belum mendapatkan pekerjaan. Saat pernikahan itupun sebenarnya orangtua istri saya tidak merestui, berhubung kami saling cinta dan memaksakan untuk menikah,” kata Tedi.

Setelah selesai resepsi pernikahan, Evi kemudian mengandung anak pertama mereka. Tapi, selama enam bulan kehamilan berjalan, orangtua Evi Sufilah, masih bersikeras tidak mau untuk menerima ia sebagai menantu sebagai suami dari anaknya.

“Nah, setelah istri saya hamil tujuh bulan dilakukannya selametan, dari situlah keadaan semua terbalik. Mertua, orangtua istri sudah mulai mau menerima sebagai menantu, dan hingga saat mereka semua menyayangi kami begitupun buah hati kami,” tutur Tedi.

Evi Sufilah kelahiran 1964 kelahiran Bandung, Jawa Barat, kini bekerja sebagai pengawas di salah satu sekolah. Keduanya memiliki empat buah hati. Putra pertama bernama Teni Romdani Rukman (25), yang sudah bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten.

Kemudian anak kedua bernama, Winie Resmadewi Sajida Rukman (22), tengah kuliah di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Anak ketiga Febi Lublianto Rukman (21) kini kuliah di Unversitas Serang Raya (Unsera).

“Sedangkan untuk anak bungsu saya bernama, Yogi Putra Pamungkas Rukman (16), sekarang masih duduk dibangku kelas I pada SMAN 2 Kota Serang,” imbuh Tedi.(mg3/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.