Juni, Pintu Belakang Bandara Ditutup
BANDARA, SNOL PT Mulai awal Juni mendatang, warga tak bisa lagi melintas di pintu M1 atau pintu bagian belakang bandara Soekarno-Hatta. Angkasa Pura II akan menutup akses tersebut.
Hal itu dikatakan Direktur PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Tri S Sunoko dalam sambutannya pada penandatangan kerjasama antara AP II dengan Konsorsium Kawahapejaya Indonesia (KPI), kemarin (18/3).
“Demi berlangsungnya semua proyek pengerjaan jalur kereta api kami mohon maaf, untuk awal Juni atau Juli pintu M1 akan mulai kami tutup,” ujarnya.
Lebih lanjut Tri mengungkapkan, AP II bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang sudah saling mensosialisasikan tahapan pengerjaan tersebut. Dan jelang penutupan M1, baik masyarakat dan karyawan dibantu pihak SKPD Kota Tangerang terkait, akan melakukan sosialisasi lebih lanjut.
Sementara Salahudin Rafi, Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi AP II menjelaskan, setelah M1 ditutup, akan ada pengalihan lalu lintas dari Tangerang dan Jakarta menuju bandara, dan sebaliknya.
“Akan ada pengalihan lalu lintas. Untuk jalur selatan atau Jakarta Tangerang bisa melalui Jalan Marsekal Suryadarma lalu masuk melalui Rawa Bokor,”tutur Rafi. Sedangkan pintu utara, dari Jalan Surya Darma, ada yang bisa langsung tembus pom bensin sebelum Rawa Bokor, ada pula yang langsung tembus Hotel FM 7.
Rafi mengaku adanya pengalihan arus atau akses masuk menuju bandara menjadi lebih jauh untuk masyarakat yang berada di Kota Tangerang. Walau demikian, hal tersebut bisa mengurai kemacetan yang selama ini biasa terjadi di sepanjang Jalan Surya Darma menuju M1.
“Tidak ada proyek saja lalu lintas di sana sudah padat. Dan itu, jika dalam pada jam sibuk, satu jamnya bisa dilalui lima ribu kendaraan. Namun, hanya 40 persennya menuju atau memang penumpang Bandara Soetta, selebihnya atau sekitar 60 persen hanya masyarakat yang melintas,” tutur Rafi.
AP II, ujar Rafi, tidak serta merta tutup mata dalam menutup M1 tanpa memberikan solusi. Sebab, pada bulan Mei, jalan yang akan dilalui oleh pengalihan lalu lintas sudah selesai diperbaiki dan dilebarkan. Sehingga, jalanan tersebut akan mampu menampung kendaraan lebih banyak lagi, dibandingkan jalan Surya Darma.
Sebelum ada proses penutupan M1, Rafi menuturkan, pihaknya bersama SKPD Kota Tangerang yang terkait dalam hal ini Lalu Lintas dan jalan raya, akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. “Saat pemberlakuan penutupan, tidak ada lagi yang tidak tahu atau protes. Kami selalu melakukan yang terbaik juga untuk masyarakat,” sebutnya.
Saat ditanya mengenai pembangunan proyek rel kereta api beserta stasiunnya, Rafi menjawab, pihaknya segera membangun stasiun saat M1 resmi ditutup.
“Untuk penempatan stasiun kereta, akan menempati lapangan di depan gudang REM. Atau depan persis restoran Es Teler 77,” ujar Rafi. Sehingga, proyek pembangunan rel kereta api akan berbarengan dengan stasiun keretanya. (pramita/made)