Ribuan Buruh Gagal Blokir Bandara
TANGERANG,SN Sedikitnya 1.600 orang buruh se-Tangerang Raya, gagal memasuki kawasan Bandara Soekarno-Hatta (BSH). Misi para buruh terhambat karena dihadang oleh ribuan TNI/Polri yang memang sudah disiapkan jauh hari sebelum rencana aksi massal penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dilaksanakan, Kamis (29/3).
Kedatangan para buruh ke BSH ini memang sudah direncanakan, mereka berharap bisa menuju gedung DPR/MPR RI untuk bergabung bersama buruh dan mahasiswa yang juga akan melakukan aksi penolakan kenaikan BBM di sana, melalui rute Tol Sedyatmo.
Makanya, sejak pagi hari mereka mulai bergerak dari pabriknya masing-masing menuju Pintu M1, yang merupakan pintu masuk ke areal bandara dan juga Tol Sedyatmo. Adapun rute yang semula akan mereka gunakan adalah, melalui Jl. Marsekal Surya Dharma, untuk selanjutnya masuk ke Pintu M1, setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke Jakarta melalui Tol Sedyatmo.
Akan tetapi rombongan ribuan buruh yang menggunakan sepeda motor dan bus ukuran sedang itu gagal melalui rute yang sudah disiapkan. Sebab, sebelum bisa masuk ke Pintu M1, ribuan polisi jugas udah melakukan penghadangan di pertengahan Jalan Marsekal Surya Dharma (satu kilometer jelang Pintu M1). Polisi melarang buruh masuk ke wilayah BSH, karena tersiar kabar buruh akan menduduki bandara.
Menurut buruh, mereka sengaja memilih kawasan bandara sebagai lokasi menyampaikan aspirasi, agar aksi bisa buruh mengundang perhatian dan didengar pemerintah. Mereka juga menganggap, Bandara adalah tempat yang paling cepat dan memungkinkan agar aksi cepat mengundang perhatian. “Kami tidak pernah berencana menduduki bandara, kami hanya ingin lewat bandara untuk menyuarakan penolakan kenaikan BBM ke Jakarta ,” ujar Sunarno, Perwakilan Aksi Serikat Buruh Serikat Pekerja Tangerang Raya.
Masih kata Sumarno, aksi buruh kemarin merupakan gabungan dari perwakilan seluruh aliansi buruh yang ada di Tangerang, khususnya dari wilayah timur Tangerang, seperti dari kawasan industri batu Ceper, Karawaci, Jakate, Jatiuwung dan kawasan industri pasar baru hingga Sangiang. “Kami sayangkan aksi ini dicegah,” keluhnya.
Koordinator Aliansi SB/SP Tangerang Raya Poniman mengatakan, sebenarnya buruh akan menggelar aksi ke kantor DPR RI . Namun, karena adanya perubahan jadwal sidang paripurna, maka aksi dialihkan ke Pintu M1 Bandara. “Yang jelas kami akan kembali turun ke jalan lebih besar lagi apabila tuntutan kami atas penolakan kenaikan BBM tetap tidak digubris pemerintah,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, karena tidak diperkenankan masuk ke bandara, akhirnya para buruh itu berorasi sejenak. Mereka pada intinya menolak rencana pemerintah yang hendak menaikkan harga BBM. “Pemerintah harus peka terhadap kehidupan rakyat. Jika BBM sampai naik, maka beben hidup buruh akan semakin berat. Kenaikan upah menjadi tidak ada artinya,” tandas Poniman.
Kapolres Metropolitan Tangerang Komisaris Besar Polisi Wahyu Widada mengatakan, penjagaan yang dilakukannya bukan untuk menangkal aksi para buruh. Makanya, pihaknya berterimakasih keapda buruh Tangerang yang mau melakukan langkah persuasif dan dialog.
“Tugas kami hanya menjaga keamanan didaerah vital yang akan dijadikan sasaran para pendemo hingga menjelang kenaikan BBM tanggal 1 April. Tapi kalau masuk aksi sampai mengganggu keamanan dan kenyamanan itu yang dilarang. Apalagi, undang-undang memperbolehkan kami melakukan tindakan prepentif tinggi atas aksi yang brutal,” tegasnya.
Sementara itu, akibat aksi ribuan buruh, jalan menuju bandara sempat tersendat dan mengalami kemacetan. Hanya saja, untuk peroses pemberangkatan bagi para penumpang tidak ada kendala apapun. Semua penerbangan lancar dan sesuai jadwal. “Tidak ada laporan keterlembatan dan penundaan penerbangan, semua berjalan normal dan tetap kondusif,” jelas Sudaryanto Kepala Cabang Angkasa Pura (AP) II. (pane/deddy)