Kisah Fahmi, Remaja yang Tawarkan Ginjalnya di Kaskus

TANGERANG, SNOL Terhimpit kebutuhan ekonomi dan ingin membantu ayahnya yang terkena penyakit darah tinggi, Fahmi Rahardiansyah (19), berniat menjual ginjalnya.

Remaja warga Balaraja, Kabupaten Tangerang ini melego organ tubuhnya itu seharga Rp 50 juta di situs penjualan online Kaskus.
“Karena tidak ada biaya, saya ikhlas kehilangan ginjal tapi bapak bisa dirawat,” kata Fahmi saat ditemui di rumahnya kemarin (13/3).

Fahmi menawarkan ginjalnya dengan harga Rp 50 juta. Uang tersebut akan digunakan untuk biaya perawatan ayahnya di rumah sakit. Anak tunggal dari pasangan Muhamad Diki Mahmudi (55) dan Ami (50) ini bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Gajinya setiap bulan hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

“Alhamdulillah untuk makan dan sesekali beli obat cukup, tapi untuk perawatan yang bener ga cukup, kasihan bapak saya udah ga kuat jalan,” katanya tercekat.

Ayah Fahmi adalah pensiunan pegawai kecamatan di Cianjur, Jawa Barat. Sebagai pensiunan PNS, ia memiliki fasilitas Asuransi Kesehatan (Askes), tetapi menurut Fahmi, kartu Askes itu hanya berlaku di Cianjur, sedangkan mereka kini menetap di Kabupaten Tangerang.

Heboh Fahmi Rahardiansyah yang berniat menjual ginjalnya diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang. bahkan Dinkes langsung memeriksa kondisi ayahnya Fahmi yang dikatakan sedang sakit dan berencana mengonfirmasi rencana penjualan ginjal ke Fahmi.

“Kita sudah langsung kirimkan dokter ke rumah Fahmi untuk memeriksa ayahnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini, Rabu (13/3).

Naniek mengungkapkan, Dinas juga sudah menanyakan kepada orangtua Fahmi mengenai niat anaknya menjual ginjal. Namun ibunda Fahmi, Eni (50) menyangkal hal tersebut.

Dia memang mengatakan kalau suaminya Diki Mahmudi mengidap penyakit darah tinggi. Tensi darahnya sering naik tapi sampai saat ini keadaannya mulai membaik.

Menurut Naniek, pihaknya akan memanggil Fahmi besok (hari ini), untuk menanyakan alasannya menjual ginjal di Kaskus. Dinas khawatir kalau Fahmi hanya berdalih ingin membantu orangtuanya, padahal uang tersebut digunakan untuk keperluan lain.

Naniek melanjutkan, setelah informasi menyebar kalau Fahmi ingin menjual ginjalnya, orangtua Fahmi meminta dirinya untuk menghapus posting-an dari akun kaskusnya tersebut. Orangtua Fahmi juga melarang anaknya untuk tidak meladeni tawaran orang yang ingin membeli ginjal miliknya.

Mengenai kesehatan orangtua Fahmi, kata Naniek, Dinkes akan meminta poto copy KTP dan KK ayah Fahmi. Karena ayah Fahmi memiliki asuransi kesehatan yang dikeluarkan di Cianjur, maka dinas akan membantu untuk mentransfer data Askes Cianjur menjadi Tangerang. Dinas juga akan menyiapkan perawatan dan fasilitas di RSUD Balaraja.

Bupati Sesalkan Fahmi

Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, menyayangkan upaya Fahmi Rahardiansyah, yang akan menjual ginjalnya melalui situs jual beli untuk biaya pengobatan orangtuanya.

“Saya sangat menyayangkan tindakan Fahmi yang beriklan di online. Seharusnya dia berkordinasi dengan pemerintah setempat untuk pengobatan ayahnya kalau memang keluarganya tidak mampu,” kata Ismet seperti dikutip VIVAnews, Rabu (13/3).

Menurut Ismet, Pemerintah Kabupaten Tangerang sangat siap membantu bila ada warga yang tidak memiliki biaya untuk pengobatan. Biaya tersebut akan disalurkan melalui dinas kesehatan.

Ditambahkan Ismet, niat Fahmi untuk menjual ginjal bisa saja berdampak hukum. Berkaitan dengan permasalah ini, Bupati Tangerang telah mengintruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, untuk menangani kasus ini hingga tuntas.

Fahmi sendiri meminta maaf kepada masyarakat terkait dengan iklan yang dipasangnya untuk menjula ginjal. Dia juga meminta maaf telah memasukan fakta yang salah di forum jual beli online itu. Dia berjanji akan menghapus postingannya di Kaskus dan juga mengembalikan uang yang sudah masuk ke rekeningnya.

Iklan jual ginjal dilakukan Fahmi untuk mendapatkan biaya untuk pengobatan ayahnya yang terhanyata hanya sakit darah tinggi. Sementara foto yang dipasang dalam situs jual beli itu adalah foto kakeknya, Sujasmin, yang kini sudah berumur 80 tahun.

Sujasmin tinggal terpisah dan jarak antara rumah orangtuanya dengan rumah kakeknya itu hanya 10 meter. “Saya meminta maaf pada masyarakat bahwa yang saya infokan kemaren itu adalah kakek saya bukan bapak saya,” kata Fahmi.(eky fajrin/kcm/vv/deddy/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.