Akibat Tingginya Kenaikan Harga Kedelai
Pengrajin Tahu di Rangkasbitung Terancam Bangkrut
LEBAK,SNOL- Kenaikkan harga kedelai Rp 8.000 dari Rp 6.800 per-kilogram, membuat para perajin tahu di Rangkasbitung Kabupaten Lebak harus memutar otak untuk mensiasatinya. Jika tidak bisa bertahan, tentu ancaman bangkrut perlahan akan mendatangi para pengrajin tersebut.
Perasaan kecewa dan harap-harap cemas tampak dirasakan Roni Sunarya (40), salah satu pengusaha perajin tahu di Rangkasbitung. Menurutnya, dengan menaikkan harga tersebut ia pun menaikan harga jual tahu, namun kenaikan itu tidak membuat konsumen membeli.“Biasanya satu buah tahu besar saya jual Rp 1.000, sekarang karena harga kedelai naik, saya jual dengan harga Rp 1.500, ternyata warga enggan membelinya karena terlalu mahal,” kata Roni, kemarin.
Biar bertahan, ia pun terpaksa mengecilkan porsi tahu yang dijualnya.“Untuk saat ini juga memang banyak para konsumen yang komplen, tapi mau gimana lagi. Sebisa mungkin kita juga menjelaskan kepada mereka,” tukasnya, seraya menyebutkan kenaikkan harga kedelai tersebut terjadi sejak akhir Februari lalu.
Senada dikatakan Mulyaningsih (40), perajin tahu lain. Akibat kenaikan tersebut, ia sudah mengistirahatkatkan dua orang pekerjanya karena tidak bisa menggajinya. “Saya kan punya tujuh pekerja kini tinggal lima orang. Biasanya sehari saya bisa dapat uang sekitar Rp 500 ribu, sekarang mah dapat Rp 300 juga sangat susah,” kata Mulyaningsing.
Jika harga kedelai tidak juga stabil, Mulyaningsih akan pindah profesi. “Mungkin saya tidak akan memproduksi tahu lagi namun akan mencoba usaha yang lain. Saat ini saya sedang memikirkannya,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kabid Pengelolaan Pasar pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Lebak, Dedi Rahmat menduga, kenaikkan harga kedelai dipicu karena banyaknya para petani kedelai di tanah air yang mengalami gagal panen. “Mungkin karena saat ini kedelai mengalami kelangkaan di pasaran,” kata Dedi.
Dedi berjanji, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Disperindagpas Provinsi Banten untuk menyampaikan usulan operasi pasar harga kedelai ke Kementerian Perdagangan (Kemendag). “Mudah-mudahan kenaikkan harga kedelai ini tidak berlangsung lama,” imbuhnya. (eman)