ABG Loncat dari Lantai 3 Mal

BINTARO, SNOL Entah setan apa yang merasuki Amelia Sri Wahyu Ningsih (15). ABG warga Sawah Baru RT01/08, Kampung Tegal Rotan, Kampung Sawah, Pondok Aren ini nekad mengakhiri hidupnya dengan cara loncat dari lantai 3 Bintaro Trade Center (BTC), Rabu (6/3) malam.

Tragisnya, beberapa detik terbentur di lantai, tubuh dara kelahiran 17 Juli 1997 itu terlindas Honda Jazz B 1623 SKP yang saat itu hendak keluar dari basement.

Belum jelas apa motif yang menyebabkan Amelia nekat mengakhiri hidupnya. Hanya saja di malam naas itu, Amelia menunjukkan perilaku aneh. Sebelum meloncat, Amelia sempat mengucapkan permintaan maaf kepada security BTC, Mohammad, yang saat itu tengah berjaga. Namun, karena dikira iseng, Mohammad tidak menanggapi. “Tiba-tiba dia datang dan minta maaf kepada kami yang berjaga. Kami awalnya mengira dia sedang stres,” katanya.

Sesaat setelah Amelia pergi dari pos security, Mohammad dan rekan-rekan mendengar suara dentuman keras. Tak ayal, petugas security langsung menuju arah suara. Benar saja, jasad Amelia terbujur kaku di lantai.

Peristiwa bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 22.30. Pada saat itu situasi pusat perbelanjaan sudah mulai sepi karena para pedagang sudah toko, dan para pengunjung juga sudah mulai pulang. “Korban nekat melompat dari parkir lantai 3. Kebetulan, saat itu sebuah mobil Honda Jazz putih mau keluar dan sedang turun dari areal parkir. Jadi, begitu tubuh korban mendarat, langsung tertabrak dan terseret mobil,” tambah Mohammad.

Sementara itu, Dahiri, paman korban, saat ditemui di RSUD Tangerang mengatakan, keponakannya itu sudah tiga hari tidak pulang ke rumah. “Kami juga tidak tahu ada masalah apa. Tahu-tahu kami dapat kabar dari polisi semalam Amel tewas di BTC. Makanya kami langsung ke RSUD Tangerang,” ucapnya.

Pantauan di kediaman korban, puluhan rekan-rekan satu sekolah korban terlihat menjenguk. Cindy (15) rekan satu bangku korban semasa sekolah di SMP 2 PGRI Ciputat, Kota Tangsel mengaku tidak menyangka korban yang dikenal ceria memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. “Dulu saya satu bangku dengan Amel waktu SMP. Setelah tamat, kami beda sekolah. Setahu saya setelah tamat dia masuk pesantren di Sukabumi,” ujar Cindy.

Sepengetahuan Cindy, korban mempunyai pacar. Namun kemarin tidak terlihat di rumah duka maupun di pemakaman. “Dia punya pacar sih. Tapi ga keliatan mana orangnya,” kata Cindy.

Kalimi (40), ayah korban mengaku pasrah atas kondisi yang menimpa putrinya. Dia dan keluarga menganggap ini musibah. “Kami tabah dan merelakan kejadian ini,” ucapnya dengaan berlinang air mata.

Kalimi mengatakan, sebelum meninggal, dirinya memang mengetahui ada masalah yang dialami putrinya dengan teman laki-laki. Bahkan, Kalimi menduga permasalahan itulah yang membuat putri bungsunya tersebut memilih mengakhiri hidupnya. “Saya tahu orang (teman laki-laki yang dekat dengan korban) yang membuat anak saya jadi begini. Tapi kami berpasrah karana mungkin Yang Maha Kuasa memang memberi-kan umur anak saya hanya sampai saat ini,” ucapnya.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Hafid mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih mencari motif korban bunuh diri. “Kita masih melakukan penyelidikan atas kasus ini,” ujarnya. (irm/deddy/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.