Cegah Osteoporosis ala Perkumpulan Warga Sadar Tulang Sehat

SONY DSCSukses menyebar di Jakarta dan bebe rapa daerah besar lainnya, akhirnya Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia atau yang disingkat Perwatusi hadir di Tangerang. Perwatusi beranggotakan anggota dari usia anak dan remaja hingga lanjut usia (lansia) karena perkumpulan ini mengusung tema pencegahan osteoporosis sejak dini.
Sejak diresmikan Juli 2012 lalu, Perwatusi berhasil mengukuhkan diri sebagai organisasi nirlaba dalam setiap kegiatannya. “Kami hanya peduli dengan kesehatan tulang masyarakat di Tangerang secara keseluruhan, baik kota, kabupaten maupun Tangerang bagian selatan,” ungkap Ketua Perwatusi Tangerang dr M.Arif Nasution.
Sesuai dengan misi dan visi awal berdirinya Perwatusi di Tangerang, Arif bersama 28 pengurus lainnya memfokuskan diri untuk mencegah dan memberantas kerapuhan tulang atau osteoporosis.
“Kami tidak hanya fokus pada lanjut usia, melainkan usia muda menjadi sasaran kami. Sehingga sedini mungkin masyarakat akan sadar betul pencegahan dan bahaya osteoporosis,” ujar pria yang berprofesi sebagai dokter anak itu.
Untuk menunjang pengetahuan kesehatan para anggotanya, Perwatusi pun memiliki pengurus yang berasal dari latar belakang dokter ahli. Seperti dokter kandungan yang dikhususkan untuk wanita yang sudah menopause atau pemberhentian masa menstruasi. Juga ada dokter spesialis bedah tulang, kesehatan olahraga, rehab medik (fisioterapi), hingga dokter anak.
“Tapi kalau kami sudah kumpul untuk senam bareng, semua profesi bergabung. Mulai dari walikota, wakilnya, para PNS, hingga pegawai swasta, juga masyarakat awam,” tuturnya.
Dengan berkumpulnya banyak warga yang peduli tulang, Arif merasa yakin, bila kampanyenya mengenai sehat tulang tanpa osteoporosis akan menjadi nyata. “Perwatusi di Tangerang menjadi satu-satunya perwakilan di Banten untuk memberantas osteoporosis, saya berharap itu akan secepatnya terlaksana,” katanya optimis.

Garap Remaja Lewat Osteo Dance

Demi mengkampanyekan tulang sehat tanpa osteoporosis di masyarakat khususnya kalangan remaja, Perwatusi sejak November 2012 melaunching osteo dance. Gerakan yang terinspirasi dari ketenaran gangnam style hanya dengan gaya yang berbeda ini selain enak untuk diikuti juga dapat menguatkan tulang. Osteo Dance memiliki gerakan yang lebih ngebeat dan lincah.
Arif Nasution menjelaskan diciptakannya osteo dance ini agar bisa dinikmati oleh para remaja. “Karena osteo dance ini diciptakan agar bisa dinikmati oleh para remaja, maka gerakan yang lebih ngebit dan lincah namun tetap bermanfaat bagi tulang,” jelas dia.
Terbukti, dengan osteo dance ini, jumlah peserta remaja terus meningkat disetiap kegiatan yang diselenggarakan Perwatusi. Bahkan menurut Arif, kini anak muda yang bergabung telah mencapai 50 persen dari jumlah partisipan disetiap kegiatannya.
Namun menurut Arif gerakan Osteo Dance ini tidak dapat dilakukan oleh mereka yang sudah mengalami osteoporosis.
“Bagi yang sudah terkena osteoporosis, gerakan akan lebih lembut, jika mengikuti Osteo Dance dikhawatirkan akan patah tulang atau cidera tulang lainnya,” ujar Arif.
Perwatusi rutin setiap Sabtu pagi melakukan senam bersama di halaman Rumah Sakit Annisa. Setiap minggu akhir bulan juga menggelar ajang car free day.
Biasanya, diajang car free day itulah, sebanyak 12 klub senam di kota ini akan berkumpul untuk ikutan senam bersama. Acara terbesar, November lalu ada sekitar 1300 masyarakat yang sadar akan tulang sehat berkumpul di Lapangan Ahmad Yani Kota Tangerang, untuk senam tulang sehat bersama.
“Kami memiliki instruktur terlatih sendiri, antaranya ada Ibu Yuli, Ibu Ika, dan bapak Sonjaya. Mereka semua sudah terlatih,” tutur Arif.
Jadi, bila ada yang ingin ikut senam tulang sehat bersama ditiap hari Minggu akhir bulan, silahkan datangi car free day di area Tugu Adipura, Jalan Veteran Kota Tangerang. Atau ingin lebih sehat lagi, silahkan datangi halaman Rumah Sakit Annisa ditiap Sabtu jam 06.00 pagi. (pramita/hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.