Anak Hatta Rajasa Tabrak Warga Cibodas, 2 Tewas 4 Luka-luka

JAKARTA, SNOL Kecelakaan lalu lintas pertama di tol Jagorawi terjadi di arah selatan tepatnya Km.3500 Selasa (1/1). Dialami sebuah mobil BMW bernopol B 272 HR yang dikemudikan Rasyid Amrullah, 22, anak Menteri Perekonomian Hatta Rajasa. Mobil Rasyid menabrak mobil Daihatsu Luxio bernopol F 1622 CY yang dikemudikan Frans Joner Sirait, 37, warga Jalan Semangka 1 Nomor 99 Cibodas Sari, Kota Tangerang.
Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia. Yakni Harun, 57, dan M. Raihan, 14 bulan. Serta empat penumpang mobil Luxio mengalami luka-luka. Mereka adalah Moh Rifan, 8, Nung, 32, dan Supriyati, 30. “Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto, (1/1).
Kejadian bermula saat mobil Luxio melaju dari arah Jagorawi menuju Bogor dengan kecepatan rendah. Namun tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh mobil BMW yang saat itu melaju dengan kecepatan tinggi. Sehingga Luxio terpental ke pinggir tol. “Kejadian sekitar pukul 05.30 WIB,” katanya.
Ketika menerima laporan adanya kejadian tersebut, polisi langsung melakukan cek TKP. Kemudian memfoto kerusakan kendaraan. Serta mengamankan pengemudi kedua mobil dan barang bukti ke Mako Pancoran. Sementara pengemudi langsung dilakukan tes urine di RS Polri Kramat Jati. “Sedang dilakukan pemeriksaan terhadap pengendara,” katanya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius  saat dihubungi Jawa Pos membenarkan pengemudi mobil BMW  nopol B 272 HR adalah salah satu anak Hatta Rajasa. “Benar pengemudi mobil BMW adalah anak Hatta Rajasa,” katanya.
Setelah kejadian tersebut korban yang mengalami luka ringan dan berat langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Ingin Dikubur di Kampung

Mobil BMW X5 bernopol B 272 HR yang dikemudikan M. Rasid Amirulloh, 22, menabrak bagian belakang Daihatsu Luxio F 1622 CY. Benturan keras itu mengakibatkan pintu minibus terbuka. Sehingga penumpang di dalamnya berhamburan terpental keluar.
Harun ,55, dan Muhammad Raihan ,14 bulan, meregang nyawa karena terbentur aspal. Sementara penumpang lainnya, Frans Joner Sirait ,37, Eman ,37, Nung ,32, Mohammad Rifan ,8, dan Supriyati ,30, selamat dari tabrakan maut tersebut. Para korban dilarikan ke RS Polri Karamatjati dan RS UKI, Cawang.
Harun saat kejadian tengah duduk di posisi depan bersandingan dengan pengemudi. Sementara Raihan berada di pangkuan ibunya. Nung yang duduk di bangku tengah mini bus itu. “Pak Harun usai bakar-bakaran merayakan tahun baru sama anak-anaknya. Dia mau ke Bogor,” kata Didik Sutardi,30, keponakan Harun ditemui Jawa Pos di depan ruang forensik RS Polri Said Sukanto, Kramatjati Jakarta Timur, kemarin petang.
Salah satu korban, Supriyati menceritakan, tabrakan maut itu berlangsung sangat cepat. Tepatnya saat mobil yang ditumpanginya sudah melaju jauh dari pintu tol. “Sudah masuk tol, tiba-tiba, duarr, ditabrak dari belakang,” katanya.
Jasad Raihan dibawa menggunakan ambulans Polres Jakarta Pusat usai adzan maghrib. Belum diketahui di mana warga Mekarjaya, Kebandungan, Sukabumi, Jawa Barat itu akan disemayamkan. Ibu dan kakak korban yakni Nung dan Muhammad Rifan yang dikabarkan dirawat di ruang Cenderawasih RS Polri tidak bisa ditemui wartawan karena dilarang petugas medis.
Sementara jasad Harun warga Jalan Semangka I Nomor 99, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang hingga pukul 18.00, masih bersemayam di ruang jenazah RS Polri. Puluhan kerabatnya, termasuk Embay, 50, istrinya terlihat sabar menanti petugas kepolisian mengurusi proses pemulangan jenazah.
Embay yang menyandang setelan kaus merah muda dan celana panjang bermotif bunga tersebut tampak terisak-isak menangisi nasib suaminya. Dia menutupi wajahnya dengan kerudung merah muda menghindari jepretan kamera wartawan. Di sampingnya, Didik tampak setia mendampinginya mondar-mandir mengurusi surat kematian Harun. Perempuan berambut pendek itu tampak tegar menerima kenyataan itu. “Saya mau kuburkan bapak langsung ke kampung,” kata Embay, seraya menyeka air matanya.
Embay siang itu datang ke rumah sakit berbekal informasi dari Polres Metro Tangerang. Polisi mengatakan bahwa suaminya mengalami kecelakaan lalu lintas. Dia didampingi Didik kemudian datang ke RS Polri menggunakan taksi Blue Bird sekitar pukul 16.00.

Hatta Meminta Maaf
Setelah mendengar anak bungsunya menabrak mobil Luxio Nopol F 1622 CY, dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia, Hatta Rajasa yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Selasa (1/1) malam meminta maaf atas kejadian tesebut. “Kejadian ini di laur dari rencana. Kejadian ini semata-mata karena kehendak Tuhan,” kata Hatta dalam jumpa pers di kediamannya, di Golf Mansion Kav 26 Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Hatta menjelaskan, ketika dirinya dan keluarga mendengar anaknya mengalami kecelakaan, mengaku sangat terpukul dan merasa sedih. Terlebih lagi ketika kecelakaan yang menimpa anak bungsunya tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia. “Kami turut berduka atas kejadian tersebut,” katanya.
Dalam jumpa pers tersebut, Hatta yang mengenakan batik ditemani istrinya Oktinawati Ulfa terlihat meneteskan air mata. Hatta mengaku sejak pagi sampai dengan malam dirinya bersama keluarga berada di rumah sakit menemani korban dan anaknya yang mengalami trauma tinggi. Terlebih lagi sejak beberapa bulan yang lalu anak bungsunya itu sedang mengidap penyakit maag. “Kami sekeluarga meminta maaf atas kejadian tersebut, dan kami akan memberikan perhatian yang tinggi kepada keluarga korban,” ucapnya terbata-bata.
Ditambahkannya, pihak keluarga Hatta besok (hari ini) akan ke rumah korban yang berada di Tangerang untuk meminta maaf secara langsung. “Besok kami akan ke Tangerang untuk bertemu dengan keluarga korban secara langsung,” pungkasnya. (agu/hen/ilo/hen/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.