Dua Petinggi Mau Nyalon, Pejabat Mulai Dilematis
TANGERANG, SNOL Aparatur Pemerintah Kota Tangerang mengaku mulai dilematis menjelang Pemilukada Walikota/Wakil Walikota Tangerang 2013. Sebab, mereka kini mesti pintar-pintar memposisikan diri jika tidak ingin hanyut dalam rivalitas para bakal kandidat.
Sudah menjadi rahasia umum, jika saat ini ada dua nama petinggi di jajaran Pemerintahan Kota Tangerang siap maju dalam bursa perebutan kursi Kota Tangerang 1 seiring habisnya periode kepemimpinan Wahidin Halim (WH) di tahun mendatang.
Mereka adalah Wakil Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah dan juga Sekretaris Daerah (Sekda) Harry Mulya Zein (HMZ). Untuk diketahui, kedua nama ini adalah orang kepercayaan Wahidin Halim. Di luar keduanya, masih ada nama anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Golkar yang tak lain adik bungsu WH, yakni Abdul Syukur serta satu lagi merupakan Direktur PDAM Tirta Benteng, Ahmad Marju Kodri (AMK).
HMZ, AMK serta Abdul Syukur terang-terangan menyatakan keinginan untuk maju. Hal itu setidaknya telah terlihat dari banyaknya atribut sosialisasi mereka yang terpampang di sudut-sudut maupun ruas jalan protokol. Sementara Arief, meski tidak pernah memasang atribut dalam kapasitasnya sebagai bakal calon atau secara gamblang mengaku akan mencalonkan diri, namun sudah bisa dipastikan dia juga siap berkompetisi.
Posisi serba salah inilah yang diakui salah seorang Camat. “Ya, begitulah kita posisinya serba sulit. Misalnya saja ketika mendampingi Pak Wakil, jangan-jangan kita dicurigai sama timsesnya Pak Sekda, atau sebaliknya ketika kita mendampingi Pak Sekda bisa jadi kita dianggap ‘orangnya’ Pak Sekda oleh simpatisan Pak Arief. Padahal kita kapasitasnya di situ benar-benar hendak melaksanakan tugas kedinasan,” ujar Camat tersebut kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Bahkan, dia memperkirakan semakin mendekati hari pelaksanaan Pemilukada, aura panas persaingan ini akan berdampak pada makin banyaknya pejabat yang makan ‘buah Simalakama‘. “Pusing itu sudah pasti,” jelasnya.
Terpisah, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Badawi yang dimintai tanggapannya mengenai hal ini beberapa waktu lalu menegaskan, PNS tidak perlu terpengaruh pada warna politik yang mendera pimpinannya. “Jika saja seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemerintahan Kota Tangerang berperilaku punya pendirian, komitmen, pasti tidak akan ada dampak pada kinerja mereka,” ujarnya.
Badawi menambahkan, jika PNS ikut larut dalam persaingan suksesi maka dikhawatirkan adanya perpecahan di dalam pemerintahan sendiri. “Tugas mereka hanyalah melayani kepentingan publik, tidak perlu ikut-ikutan pada isu pimpinannya,” tegas Badawi. (pramita/made)