Karyawan Kampus Budiluhur Tewas Dikeroyok
TANGERANG,SNOL Naas menimpa Agus Kurnia Tambunan (43). Warga Jalan Belimbing Raya, Perumnas 1, Cibodas, Kota Tangerang itu dikeroyok oleh lima pemuda tak dikenal hingga tewas, Jum’at (5/10) dini hari. Karyawan di Kampus Budi Luhur itu dihantam menggunakan dan batu kali dan pot bunga.
Kejadian bermula ketika Agus dan tiga rekannya tengah nongkrong. Tiba-tiba datang lima pemuda dengan menggunakan sepeda motor menghampiri mereka. Adu mulut pun terjadi antara Agus dengan lima pria tersebut. Setelah cukup lama bersitegang, para pemuda yang yang sedang naik pitam ini kemudian memukuli Agus hingga tersungkur.
“Mereka sepertinya mengenal Agus, karena sempat adu mulut segala. Habis itu mereka menyerang kami,” kata Nando, rekan korban yang berada di lokasi saat kejadian tersebut. Nando, Agus dan rekan-rekannya sempat melarikan diri. Namun naas, Agus terjatuh dan langsung dikeroyok para pelaku.
Tiga rekannya yang melihat Agus dipukuli tadinya hendak melerai, namun karena melihat keberingasan para pelaku, ketiganya memilih menghindar. Tak puas dengan memukuli, kelompok tersebut menghantam kepala Agus dengan batu yang berserakan di sekitar jalanan. Melihat korbannya hendak bangkit, seorang di antara mereka mengambil pot bunga, kemudian memukulkannya ke kepala Agus hingga korban tak bergerak lagi.
“Mereka memukul serta menghantam kepala Agus dengan kunci roda, batu dan pot bunga hingga Agus tak berdaya,” tambah Nando.
Ditengarai ingin menghilangkan saksi, saat hendak melarikan diri kelimanya berbalik arah dan mengejar tiga rekan Agus. Beruntung, ketiga teman Agus berhasil kabur dan segera melapor ke Mapolres Metro Tangerang.
Mendapat laporan, anggota Polres Metro Tangerang kemudian mendatangi lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemerikasaan lokasi kejadian, jasad Agus dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang guna menjalani autopsi. Demi kepentingan penyelidikan, tiga rekan Agus turut dibawa ke Mapolres guna dimintai keterangan.
“Katanya teman-teman korban pada takut, apalagi jumlah mereka tidak seimbang. Saat melihat Agus disiksa ketiganya langsung melarikan diri, untungnya tidak tertangkap saat para pelaku mengejar mereka,” ucap AKBP Suharyanto, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, kepada wartawan.
Hasil pemeriksaan diketahui, pengeroyokan tersebut diduga dilatar belakangi dendam. “Berdasarkan keterangan saksi, sebelum pengeroyokan terjadi, korban sempat adu mulut dengan salah satu dari lima pemuda yang dikenalnya. Sudah tiga orang saksi yang diperiksa, mereka adalah rekan korban, yang pada saat itu berada dilokasi saat kejadian,” kata Suharyanto.
Korban, sambungnya, diduga tewas karena kehabisan darah akibat aksi pengeroyokan tersebut. Di sekujur tubuh korban dipenuhi dengan luka lebam. Selain itu kondisi tengkorak Agus terlihat retak akibat hantaman benda keras.
Usai pemeriksaan, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Hanya berselang beberapa jam setelah kejadian, kelima pelaku itu akhirnya berhasil ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota. Kelimanya di tangkap di Jalan Betet tak jauh dari lokasi kejadian.
“Sudah kami amankan kelimanya saat sedang berada di Jalan Betet, Perumnas 1 Kota Tangerang tak jauh dari lokasi kejadian,” kata Suharyanto.
Para pelaku yang ditangkap adalah DS, AR, SU, KR dan SS. Kelima pemuda ini kini tengah menjalani proses pemeriksaan di Polsek Jatiuwung, Kota Tangerang. “Kelimanya dijerat pasal 170 KUHP mengenai pengeroyokan hingga menewaskan seseorang, dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara,” tegasnya. (Jarkasih)