Api Amuk Gudang Pengolahan Kapas dan Ikan Asin
TANGERANG,SNOL Dua hari berturut-turut api mengamuk di Tangerang. Sebuah gudang kapas yang terletak di Jalan Raya Kali Perancis, Pergudangan 700 Blok G3, Kecamatan Benda, Kota Tangerang terbakar, Selasa (4/9) sekitar pukul 14.15 WIB. Selang sekitar satu jam kemdian atau sekitar pukul 15.30 Wib, api juga melumat gudang pengolahan ikan asin di Jalan Raya Kali Perancis, Pergudangan No 75, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Di gudang pengolahan kapas, api baru bisa dipadamkan dua jam setelahnya, meskipun sudah dikirimkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Kota dan Kabupaten Tangerang. Sedangkan di gudang pengolahan ikan, api baru bisa dijinakkan sekitar pukul 16.00.
Penuturan saksi mata kejadian, Syarifufin yang juga karyawan gudang kapas, peristiwa itu terjadi sesuai makan siang. Diduga, api berasal ketika karyawan sedang kembali bekerja untuk menggunakan mesin produksi. “Saat mesin sedang beroperasi, gesekan mesin memanas sehingga mengenai kapas. Karena kalau mesin sedang beroperasi itu menimbulkan panas dan keluar percikan api,” terangnya di lokasi kejadian.
Syarifudin juga menambahkan, lantaran bahan mudah terbakar dan ditambah suasana penuh terik matahari, api pun semakin membesar. Karyawan yang sedang bekerja berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan bukan hanya karyawan, warga sekitar yang melihat api sudah menjilat atap gudang ikut membantu karyawan pabrik memadamkan api. Sayang, usaha mereka tidak membuahkan hasil. Sampai datang enam unit armada Damkar Kota Tangerang ke lokasi barulah api mulai jinak.
Kamaludin petugas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 14.00 WIB. “Begitu mendapatkan panggilan kami langsung meluncur dengan enam unit damkar. Saat memadamkan tuga unit armada bantuan dari Kabupaten Tangerang juga ada di lokasi. Pemadaman baru bisa dilakukan penuh selama dua jam, sekitar pukul 16.20 WIB,” jelasnya.
Menurut Kamaludin, pihaknya kesulitan memadamkan api karena sumber air yang sulit didapat. Sedangkan soal kerugian, pihaknya tidak dapat menaksir. “Kita belum menghitung soal kerugian. Namun, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa,” tandasnya.
Sementara, di gudang pengolahan ikan asin, empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, namun hingga pukul 16.00 WIB, api yang berkobar sejak pukul 15.30 belum padam.
Informasi di lokasi kejadian, kebakaran tidak menelan korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Belum diketahui persis penyebab kebakaran tersebut. Sejumlah karyawan yang sedang bekerja berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Melihat api kian membesar, warga sekitar pun ikut membantu karyawan pabrik memadamkan api. “Kami masih berupaya memadamkan api, empat mobil pemadam sudah di lokasi,” Komandan Regu Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Tangerang, Kusnadi.
Sehari sebelumnya tepatnya Senin (3/9) dini hari, amukan si jago merah menghanguskan sedikitnya 20 kontrakan dan dua rumah serta pabruk pembuatan tahu di Jalan Budi Asih Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang. Dugaan kuat, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek di salah satu kontrakan tersebut.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.15 WIB. Saat itu, kebanyakan pemilik kontrakan sedang terlelap dan sebagian lainnya masih beraktifitas di berbagai tempat. Beruntung, meskipun nilai kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, dalam kejadiaan itu tidak menyebabkan korban jiwa.
Kholil (37), salah satu warga yang rumahnya terbakar mengatakan, kobaran api berawal dari terjadinya korsleting listrik di pabrik pembuatan tahu. “Awalnya terdengar letupan kecil yang diiringi oleh percikan api di pabrik pembuatan tahu. Namun, kemudian api dengan cepat membesar hingga merembet ke bangunan rumah kontrakan lainnya,” jelas Kholil. (pane/jarkasih)