INSECxT, Komunitas Hacker UMN

INSECxT. Mungkin jika didefenisikan dalam bahasa Inggris, anda akan menemukan ‘serangga’ sebagai artinya. Namun tahukah anda, kalau nama ini menjadi panggilan bagi komunitas hacker dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang ini.
Tunggu sebentar, anda jangan berpikir negatif terlebih dahulu dengan sekelompok anak muda yang jago IT ini. Mereka menggunakan kemampuan mengotak-atik jaringan atau computer security untuk menguji keamanan jarigan dan internet. Biasanya, jika suatu keamanan jaringan lemah, mereka akan langsung memberi tahu pada pemiliknya.
“Misalnya saja seperti cracking password jaringan wireless, serangan SQL injection, dan cross-site scripting pada situs website,” jelas Edwin Tunggawan, selaku Wakil Penanggungjawab komunitas hacker tersebut.
Perkumpulan yang berdiri pada Oktober tahun lalu itu ternyata berawal dari ketertarikan lebih lanjut para mahasiswa Teknik Informatika (TI) ini pada suatu mata kuliahnya. Mendapat dukungan dari dua orang dosennya, ternyata menjadikan rasa ketertarikan para mahasiswa ini menjadi komunitas atau unit kegiatan mahasiswa (UKM) di kampusnya.
“Jadi tidak terpatok pada mahasiswa TI saja, ada mahasiswa Komunikasi atau Manajemennya juga. Semua bisa masuk di dalamnya,” ujar Edwin. Dari pertemuan awal Oktober lalu, ternyata sudah 30 orang bergabung menjadi anggotanya di dalamnya.
Namun begitu, ujar Edwin, hanya setengahnya yang mampu menguasai penuh cara meng-hack atau memeriksa keamanan jaringan dengan benar. Walau seperti itu, Edwin tidak memungkiri, kalau semua anggotanya dari berbagai program studi lain pasti bisa menguasainya. “Untuk itu kita, ada pertemuan-pertemuan yang mempelajari hal tersebut,” ujarnya.
Misalnya INSECxT telah berhasil menemukan celah-celah keamanan pada beberapa situs web dan sistem informasi dari dalam dan luar negeri, namun bukan berarti dibobol, dirusak, atau diubah dari alamat situs tersebut. Biasanya, jelas dia, INSECxT bisa membobol suatu situs bila di dalamnya mereka menemukan celah atau kesalahan pada sistem jaringan yang membuatnya. Kesalahan tersebutlah yang bisa dimanfaatkan hacker untuk masuk dan menjadi admin di dalamnya.
Biasanya, kalau alamat website tersebut milik institusi ataupun orang yang mereka kenal, si pemilik akan diperingati agar lebih meningkatkan computer security mereka. “Pasti kita infokan, kalau website atau jaringannya bisa dibobol, tolong tingkatkan lagi keamanannya,” jelasnya. (pramita/made)

Ini Dia Cara Amannya
Kevin Mitnick, namanya pasti sudah tidak asing lagi bagi para penggemar ataupun pelaku hacker di dunia. Tidak terkecuali bagi para anggota INSECxT, mayoritas dari mereka mengagumi hacker dari negeri Paman Sam itu.
“Dia dikenal sebagai rajanya para hacker, dapat memasuki sistem apapun dengan mudah,” ujar Eka Jaya Harsono, salah seorang anggota INSECxT. Menurutnya, walaupun sempat tertangkap dan mendekam di penjara karena puluhan aksi kejahatannya membobol jaringan komputer perusahaan ternama dunia, pada akhirnya Kevin berhasil mendirikan perusahaan computer security miliknya.
Tidak perlu jauh-jauh untuk berkonsultasi masalah keamanan jaringan ke perusahaan milik Kevin Mitnick di Amerika Serikat, Eka akan memberikan sedikit tips agar tetap aman berselancar dan berkreasi di dunia maya.
“Sederhana, usahakan jangan membuat password yang mudah ditebak. Mainkan kombinasi atau gabungkan angka dan huruf di dalamnya,” jelas Eka. Misalnya ingin membuat password atau kata sandi jejaring sosial dengan tulisan aku cinta indonesia.
Menurut Eka, huruf I bisa diganti dengan angka 1 di beberapa bagian. Misalnya huruf I di kata cinta yang diganti dengan angka 1. Cara seperti ini, menurut Eka, ampuh mengecoh atau membuat sulit menebak orang yang tidak bertanggung jawab.
“Sebenarnya, password itu tidak akan bisa dibuka kecuali tanpa sengaja si pemiliknya yang memberi tahu,” katanya. Misalnya, kita masuk ke alamat Facebook. Jika tanpa sengaja kita mengetik dengan ejaan yang salah, ternyata hacker jahat di luar sana sudah mempersiapkan aplikasi halaman facebook versi mereka.
“Dengan begitu tanpa kita sadar, kita memberikan password dan alamat email ke orang yang tidak bertanggung jawab itu,” ujarnya. Secanggih apapun hacker, Eka menjelaskan, sulit sekali dan hampir mustahil jika hacker membobol jaringan pusat dari alamat Facebook atau alamat jejaring sosial yang sudah mendunia.
Bahkan, INSExT pun sempat membobol alamat situs milik salah satu perusahaan BUMN Indonesia. Untungnya, karena semua anggota sudah dibekali dengan kode etik, situs tersebut hanya menjadi pembelajaran kalau jaringan keamanan BUMN tersebut banyak terjadi kesalahan. “Sehingga banyak celah untuk kita masuki,” tutup Eka. (pramita/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.