Arus Mudik dan Arus Balik Nyaris Renggut 1000 Nyawa

JAKARTA, SNOL Ritual mudik tiap tahun terus menelan korban jiwa. Mabes Polri mencatat 908 orang meninggal dunia selama arus mudik dan balik 2012, sejak H-7 hingga H+6. Ini berarti terjadi peningkatan jumlah korban hingga 15 persen. Fakta yang menarik adalah  sebagian besar kecelakaan melibatkan sepeda motor!
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, selama Operasi Ketupat sejak 11 Agustus hingga Minggu (26/8) malam, pihaknya mencatat 5.233 kecelakaan lalu lintas. Dari kejadian tersebut, 908 orang meninggal dunia, 1.505 orang mengalami luka berat, 5.139 luka ringan, dengan catatan kerugian mencapai Rp 11,8 miliar.
Boy mengungkapkan, sebagian besar kecelakaan melibatkan sepeda motor. Rinciannya, 5.634 unit sepeda motor, 1.188 unit mobil penumpang pribadi, 658 unit mobil barang, 276 unit bus, 13 kendaraan khusus, dan 101 kendaraan tidak bermotor terlibat dalam kecelakaan.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menambahkan, penyebab dominan kecelakaan adalah pengguna jalan lalai menaati peraturan lalu lintas. Banyak pengguna jalan melanggar marka jalan dan menerabas rambu lalu lintas.
Selain itu, kendaraan yang digunakan juga tidak layak. Misalnya, kendaraan bermotor yang hanya muat dua orang dinaiki oleh dua orang lebih. Selain itu, kata Boy, kondisi infrastruktur juga menjadi penyebab. “Infrastruktur untuk mengurai kemacetan masih kita harapkan karena yang ada belum optimal meskipun kami dari kepolisian akan terus membantu,” katanya.
Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di industri asuransi, PT Jasa Raharja, terus mengumpulkan data kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Diding S. Anwar mengatakan, hingga kemarin, pihaknya mencatat total klaim kecelakaan periode Lebaran tahun ini hingga 800 orang lebih. “Paling banyak terjadi (kecelakaan) pada kendaraan roda dua dan berasal dari pemudik di Pulau Jawa,” ujarnya kemarin.
Diding menyebut, sesuai dengan peraturan, korban meninggal kecelakaan di jalan raya akan mendapat santunan Rp 25 juta. Santunan tersebut akan diserahkan kepada ahli waris korban. “Total klaim asuransinya sekitar Rp 20 miliar,” katanya. Hingga kemarin, beberapa klaim asuransi kecelakaan pada pada arus mudik Lebaran sudah selesai diproses.
Menurut Diding, dari tahun ke tahun, jumlah kecelakaan dalam arus mudik dan arus balik didominasi oleh pengendara sepeda motor. Jasa Raharja pun terus berupaya untuk menekan potensi kecelakaan pemudik sepeda motor dengan mengadakan program mudik gratis.
Pada momen Lebaran tahun ini, program mudik gratis Jasa Raharja dilakukan di Jakarta dan Surabaya dengan tujuan 38 kota di Jawa dan Lampung. Sebanyak 240 armada bus disiapkan untuk program tersebut.(aga/owi/c1/ca/wir/ jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.