Libur Lebaran, Pengusaha Hiburan Panen
SERPONG UTARA,SNOL Momen libur Panjang Hari Raya Idul Fitri dimanfaatkan betul oleh sejumlah pengusaha tempat hiburan, wahana bermain, hingga kuliner di kawasan Tangerang Selatan. Jumlah pengunjung pun melonjak hingga 50 persen setiap harinya dibandingkan hari libur biasa.
Seperti di kawasan Alam Sutera Tangsel, lonjakan pengunjung meningkat dibandingkan hari libur biasanya. Ansori, salah seorang petugas wahana permainan Little Jungle mengungkapkan, lonjakan pengunjung diperkirakan 30 sampai 50 persen.
Menurutnya, jika dibandingkan hari libur diakhir minggu yang hanya sekitar seratus hingga dua ratus pengunjung perharinya, dilibur lebaran selama satu minggu kemarin, meningkat dua kali lipatnya. Terhitung mulai H+2 hari raya hingga kemarin (26/8), diperkirakan sebanyak tiga hingga empat ratus pengunjung bermain di wahana yang diperuntukan bagi anak dibawah usia 12 tahun itu.
Selain liburan, faktor promosi tiket masuk pun menjadi alasan bertambahnya pengunjung kewahana tersebut. “Hingga September nanti tiket terusan seharga Rp 50 ribu akan berlaku. Dengan begitu, kepadatan pengunjung akan terus terjadi hingga akhir bulan depan,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Gilang Herdiansyah, Assisten manager Zingen KTV Teras Kota, mengaku jumlah pengunjung yang ingin berkaraoke di tempatnya mengalami peningkatan. Padahal, tempat karaoke keluarga ini baru buka pada Kamis (23/8) atau empat hari setelah lebaran.
“Sebelumnya kami tutup selama satu bulan, dan baru buka kembali Kamis lalu,” ujar Gilang.
Dalam hari libur biasa, disiang hari Zingen KTV hanya menerima sekitar pemesanan 10 room saja. Sedangkan 20 room untuk dimalam hari, namun selama libur lebaran kemarin, Gilang mengaku bisa menjual 50 room ditiap harinya.
“Estimasinya, setiap pengunjung atau customer memesan room selama dua jam,” katanya. Lain halnya dengan pembisnis kuliner, Telaga Seafood BSD lebih memilih meliburkan semua karyawan dan mengikuti cuti bersama hingga Jumat (24/8) kemarin.
Ruli sang pemilik mengaku, tidak ingin mengambil resiko yang diakibatkan oleh membeludaknya pengunjung yang mampir makan ke restorannnya. “Berdasarkan pengalaman 2008 lalu, saya buka di tiga hari lebaran, dan itu pengunjung sangat membeludak,” ujarnya.
Selain keuntungan dari segi pendapatan yang dirasa Ruli, ternyata banyak faktor lain yang membuatnya memilih untuk meliburkan restorannya. Restoran yang berani buka pada saat libur panjang seperti itu, harus siap mempersiapkan pelayanan ekstra prima.
“Bayangkan saja, pengunjung silih berganti tidak ada berhentinya berdatangan ke restoran kita, sedangkan dari segi pelayanan kita harus siap melayani pengunjung, jangan sampai ada kekacauan yang akan timbul,” jelas Ruli. Atas dasar inilah, Ruli merasa lebih baik mencari aman untuk menghargai liburan para pegawainya dan buka kembali pada Sabtu (25/8) kemarin. (pramita/jarkasih)