Jelang Lebaran, Sampah Tangsel Naik 100 Meter Kubik
SERPONG,SNOL Seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat di bulan ramadhan, volume sampah pun turut meningkat. Terlebih di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang notabene memiliki masalah klasik dalam hal persampahan.
Berdasarkan pantauan,Selasa (14/8) siang di pasar tradisional Ciputat, sampah kembali menggunung. Sampah terlihat diletakkan begitu saja di median jalan tepat di kawasan pasar. Tak pelak, kemacetan pun menjadi tak terhindarkan. Terkait meningkatnya volume sampah, Pemerintah daerah setempat mengklaim telah menyiapkan langkah antisipasi dan kebijakan penanganan terkait masalah sampah saat musim libur hari raya idul fitri.
“Disetiap pasar akan disiapkan tiga unit bak amrol (tempat penampungan sampah,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menjawab pertanyaan saat menggelar konprensi pers usai rapat pimpinan forum SKPD terkait persiapan mudik dan lebaran di Serpong.
Seperti diketahui, ada empat pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Tangsel. Keempat pasar tradisional itu antara lain, pasar Ciputat, Cimanggis, Serpong dan Jombang. Khusus sampah yang berasal dari pasar tradisional pembuangannya dilakukan di Kabupaten Tangerang karena masih menjadi aset daerah induk.
Benyamin menjelaskan, seluruh amrol-amrol yang diletakan di pasar tradisional dan pemukiman warga setelah penuh akan langsung diangkut. Prosedur ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah.
Menurut Benyamin, kondisi ini diakibatkan pola konsumsi masyarakat pada saat hari raya Idul Fitri cukup tinggi. “Pesapron (tenaga pengangkut sampah) akan ditempatkan di sepanjang koridor Serpong, Pamulang, Ciputat dan Bintaro,” jelasnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), Chaerul Soleh, mengutarakan, kenaikan volume sampah di Kota Tangsel selama libur lebaran diprediksi menjadi 100 meter kubik setiap harinya. Bila sebelumnya volume sampah sebanyak 1600 meter kubik, maka jumlahnya meningkat menjadi 1700 meter kubik.
“Makanya petugas pesapron kita akan jemput bola,” utara Chaerul. Namun, ia tak menjawab secara detail berapa jumlah tenaga pengangkut sampah yang nantinya akan ditambah pada saat musim libur lebaran.
Terkait dengan penambahan amrol, papar Chaerul, telah dilakukan mulai H-10 lebaran. “Pesapron yang bertugas di tempat yang volume sampahnya kurang juga nantinya akan digeser ke tempat-tempat yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar,” paparnya.
Pengamat Kebijakan Publik, Djaka Badranaya mengatakan Pemkot Tangsel seharusnya sigap dengan adanya peningkatan sampah ini. Dirinya memandang perlu segera dibentuk Tempat Pembuangan sampah sementara.
“Baik itu berbentuk lahan kosong dekat pasar atau container dekat pasar. yang penting jangan sampai menghalangi badan jalan di pasar” cetusnya. Lanjut Djaka jika sampah pasar dibiarkan seperti ini terkesan pemkot Tangsel tidak sigap dalam menyelesaikan permasalahan diwilayah hasil pemekaran kabupaten ini. “Seharusnya pemkot lebih sigap mengatasi masalah sampah yang ada dimedian jalan,”ungkapnya. (irm/bnn)