Airin Ajukan Badan Sengketa Konsumen ke Mendag
TANGERANG SELATAN,SNOL Sadar kotanya menjadi tempat wisata kuliner dan berbagai macam usaha, Airin Rachmi Diany Walikota Tangsel meminta kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan, agar membentuk Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang itu.
Permintaan tersebut disampaikan Airin saat mendampingi Gita Wirjawan dalam Sidang produk makanan di Tangsel, Rabu (8/8). “Tangerang Selatan ini butuh adanya BPSK pak Gita, kami harap secepatnya bisa dibuka disini,” ungkap Airin disela sambutannya, saat mendampingi rombongan Kementerian Perdagangan di SMAN 2 Tangsel.
Keberadaan BPSK dinilai sangat mendesak melihat potensi yang dimiliki kota baru itu, seperti wisata kuliner yang menjadi usaha mayoritas masyarakat. Belum lagi berbagai jenis usaha yang berpotensi dinikmati langsung oleh konsumen.
Dengan adanya BPSK, berbagai bentuk pengaduan tertulis maupun tidak dan bentuk pelanggaran yang dilakukan pengusaha, bisa langsung ditangani. “Selama ini, pemerintah daerah bersama kepolisian sudah sering inspeksi dan memberikan efek jera pada para oknum nakal atau curang saat mereka berdagang,” aku Airin.
Permintaan Airin tersebut langsung dijawab oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan disela sambutannya. Menurutnya, permintaan tersebut sangatlah wajar, namun perlu adanya politik pembiayaan. “Perlu adanya politik pembiayaan bu, idealnya harus ada lima ratus BPSK di kabupaten dan kota se Indonesia, namun itu memerlukan pembiayaan yang besar,” jelas Gita.
Walaupun demikian, Gita berjanji akan menyuarakannya langsung ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Saya janji akan langsung menyuarakan hal tersebut ke DPR,” ucapnya.
Sementara itu, Gita dan rombongan Kementerian Perdagangan datang ke Tangsel dalam rangka Edukasi Konsumen Cerdas. Dalam kegiatan tersebut, Gita bersama ketua Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM), Lucky Oemar Said memberikan bantuan berupa Pengadaan Bahan Tambahan Makanan kepada para pedagang jajanan sekolah.
“Juga Rapid Test Kit atau alat pendeteksi bahan makanan berbahaya,” ujar Gita. Bantuan tersebut diberikan kepada tiga perwakilan SD dan tiga orang perwakilan pedagang jajan anak sekolah (PJAS). (pramita/jarkasih)