Pengembang Grand Tomang Didemo, Proyek Disegel
TANGERANG,SNOL Sekitar 70 orang warga RT 01, RT 02, RT 08 dan RT 10/RW 11 yang berada di sekitar Perumahan Grand Tomang 2, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, kembali melakukan penolakan atas pengembangan perumahan tersebut, Minggu (8/7). Kali ini warga melakukan penyegelan.
Warga yang mulai mendatangi lokasi proyek pada pukul 10.00 WIB, kontan membuat sejumlah pekerja di proyek perumahan itu menjadi panik hingga lari tunggang-langgang meninggalkan lokasi.
Sementara, sejumlah petugas kepolisian yang ada dilokasi, tak kuasa berbuat banyak. Aparat berseragam itu hanya bisa diam dan menonton aksi warga itu berlangsung.
Dalam orasinya, warga menuding pengembangan perumahan Grand Tomang 2 itu telah merusak lahan resapan air serta tidak mempertimbangkan sistem drainase yang baik. Hingga, setiap kali hujan turun justru mengakibatkan banjir pemukiman warga sekitarnya.
“Sejak perumahan itu dibangun, setiap kali hujan turun pemukiman kami selalu banjir. Sebab, pembangunan perumahan Grand Tomang 2 tidak mempertimbangkan sistem saluran air,” ujar Indra, coordinator aksi.
Sementara, Nining, warga lainnya yang ikut dalam aksi tersebut mendesak pengembang menghentikan proyek Perumahan Grand Tomang 2, bila tidak mau proyek ini ditutup paksa warga. “Kami sebenarnya tidak masalah kalau pengembang mau membangun di sini. Tapi, kalau mau proyek lancar, segeralah perbaiki sistem saluran air agar tidak membanjiri rumah warga lagi,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, warga juga mendesak pihak pemerintah setempat agar segera mengeluarkan ultimatum keras atas tindakan pengembangan yang merugikan orang banyak. “Kami minta Pemerintah Kota Tangerang segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Kami tidak ingin, selalu menjadi korban banjir akibat pembangunan perumahan Grand Tomang 2,” imbuh Nining.
Meskipun belum puas menyampaikan aspirasinya karena tidak diterima pihak pengembang, warga akhirnya mebubarkan diri dengan memasang sejumlah spanduk bertuliskan kecamatan dan ancaman agar pihak segera memperbaiki drainase di Jalan M Pluit dan sekitarnya.
Dalam salah satu spanduknya juga ditekankan bahwa jika dalam waktu dekat tidak dipedulikan aspirasi warga ini, mereka akan merobohkan bangunan yang sudah mulai dibangun dan menyegel proyek dengan tulisan “STOP Proyek”. (pane/jarkasih)