Rumah Petingggi MLM Gradasi Anak Negeri Pasca Jadi Tontonan Warga
PASCA amuk massa di rumah Sasongko, petinggi Multi Level Marketing (MLM) Gradasi Anak Negeri, di Jl Duta Raya Blok H1 No 9 Kelurahan Sangiang Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang, banyak warga berbondong-bondong ke rumah tersebut. Rasa penasaran jelas menghinggapi kepala warga akan apa yang sesungguhnya terjadi Selasa (5/6) malam.
Rabu (6/6) pagi, sekitar pukul 06.20 WIB, sejumlah anak berseragam SD berjajar rapih di pagar besi bercat warna emas yang sudah dibentangkan garis polisi warna kunging. Kepala mereka melongok jauh ke dalam rumah milik Sasongko yang penuh brangkas berserakan pasca amukan massa Selasa malam.
Nampak sekali, anak-anak ini ingin mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di rumah yang juga dijadikan toko jual/beli mobil tersebut. Yang mana, dengan cukup melongoknya saja, dapat tergambar betapa marah massa yang datang malam itu. Apa lagi, bukan hanya brangkas yang sudah terbuka yang terlihat sudah berserakan. Pintu rumah, jendela, dan seisi rumah pun nampak dipaksa dikeluarkan seluruhnya.
Tak kurang, ada tujuh brangkas besi di depan halaman itu. Enam diantaranya yang tersusun di atas kursi adalah brangkas kecil yang sudah terbuka dan kosong isinya. Sedangkan satu lagi, lemari besi yang juga sudah rusak pintunya akibat dibuka paksa oleh massa yang merasa tersendat hasil investasinya di MLM Gradasi Anak Negeri.
Setelah puas melihat rumah itu, anak-anak SD ini pun hanya geleng-geleng kepala. Dari mulut mereka hanya terucap kalimat miris. “Bang, ini hancur banget yah. Emang warga marah kenapa?” tanya seorang siswa yang seterusnya melanjutkan perjalannya ke sekolah.
Rasa penasaran itu bahkan menjalar ke sejumlah warga lainnya yang tidak sempat menyaksikan amuk massa secara mendadak di lokasi itu. Sebab, selepas anak-anak SD itu pergi, satu persatu warga mendatangi rumah itu dan lagi-lagi melongokkan wajahnya ke dalam rumah yang kini sudah tergembok besi pada pagarnya. “Penasaran mas, kenapa rumah ini diamuk massa. Warga saja tidak tahu kalau ini kantor MLM,” kata Ikhsan, warga setempat.
Wajah-wajah penasaran warga terus berdatangan menjelang, siang hingga sore. Beberapa diantaranya berbisik, dan bahkan mengeluh. “Saya saja jadi korban, mas. Sudah cari sana-sini petinggi Gradasi Anak Negeri, tapi tidak ketemu. Meski direkturnya sudah ditangkap Polda, kami masih penasaran kenapa uang kami tidak ngalir lagi,” kata Iras, warga Karawaci yang mengaku salah satu MLM bermasalah tersebut.
Usut punya usut, ternyata MLM ini sudah hampir dua bulan tidak menyerahkan hasil investasi yang dijanjikan manajemen PT Gradasi Anak Negeri. Semula, diantara mereka yang mengaku sudah menginvestasikan Rp5 juta, dan menuai hasilnya Rp500 ribu tiap bulannya, kini tidak lagi menerimanya.
“Setelah investasi Rp5 juta, selama 15 bulan saya selalu dapat untung. Makanya, saya banyak bawa orang untuk masuk MLM, tapi kini saya sama buntungnya dengan anggota lain yang sudah tidak menerima bonus lagi. Saya juga dapat tekanan dari anggota bawaan saya,” singkat Iras.
Kasus ini bahkan sudah jadi rahasia umum. Di banyak tempat, se-Jabodetabek, sudah banyak warga yang melaporkan aksi penipuan yang dilakukan manajemen PT Gradasi Anak Negeri ini ke Polda Metro Jaya. Bahkan, Hendara Gunawan, Direktur Utama (Dirut) PT Gradasi Anak Negeri pun sempat ingin dihakimi massa, saat penyerbuan di Ruko Puri Metropolitan, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Sabtu malam (26/5), lalu.
Kini, kasus itu pun masih dalam penanganan Polda Metro Jaya. Dimana, pihak berwenang sudah mengamankan Hendra Gunawan, dan terus melakukan pemeriksaan secara intensif atas kasus yang melibatkan dana tak kurang dari Rp12 miliar, namun kini tidak jelas keberadaannya, dan pengelolaannya oleh manajemen PT Gradasi Anak Negeri.(pane/jarkasih)