Kali Sasak Tertimbun Tanah, Warga Medang Protes Summarecon

MEDANG,SNOL Warga Kelurahan Medang, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, kecewa terhadap pengembang Sumarecon Serpong. Persoalannya, pengembang besar itu telah menguruk Kali Sasak Ki Goer yang berakibat Jalan Kelurahan Medang seringkali terkena banjir.
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Amran Arifin bersama Ketua Komisi IV Supajri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kali Sasak Ki Goer, Jumat (4/5) siang. Turut serta dalam sidang tersebut Ketua BP2T Kabupaten Tangerang Rudy Maesal.
“Lihat, saluran air (Kali Sasak Ki Goer, Red) sampai diuruk begitu. Ini tidak boleh terjadi, bisa menimbulkan banjir,” ungkap Amran seraya menekankan ketika pengembang akan membangun tentu harus memperhatikan berbagai peraturan seperti tidak melanggar lingkungan.
Dia kecewa dengan perilaku pengembang yang tidak mengindahkan lingkungan seperti menjaga kelestarian aliran sungai atau kali. Pasalnya, lingkungan itu sangat penting bagi kehidupan manusia. “Saya akan panggil pengembang Summarecon,” paparnya.
Amran juga sidak ke sejumlah ruko yang berada di kawasan Summarecon Serpong yang dijadikan tempat ibadah dan kontrakan atau kos-kosan. “Ruko itu sebetulnya tempat usaha, tidak bisa dijadikan tempat ibadah dan kost-kostan,” tuturnya.
Jaro Yusuf yang menemani sidak mengatakan belum lama ini dia atas nama perwakilan masyarakat Kelurahan Medang melaporkan kasus pengurukan Kali Sasak Ki Goer ke DPRD Kabupaten Tangerang.
Sebelum kasus itu dilaporkan ke legislatif, dia sudah meminta klarifikasi kepada pengembang Summarecon Serpong. “Klarifikasi kami tidak pernah ditanggapi Summarecon Serpong sampai saat ini,” tandasnya.
Dia menerangkan lebar aliran Kali Sasak Ki Goer itu 4 meter. Namun sekarang sudah betul-betul rusak dan tertutup urukan tanah Summarecon Serpong. Akibatnya aliran sungai terhambat. “Aliran sungai ini dari Bogor sampai ke Bojong Nangka. Tapi karena kalinya sudah diuruk, maka jalan Kelurahan Medang sering banjir dan tak bisa dilewati warga. Jembatan Kali Sasak Ki Goer dibangun tahun 1972,” ujarnya.
Permit Manager  Sumarecon Serpong Edwin Widido membantah Kali Sasak Ki Goer diuruk. “Itu bukan diuruk, tapi terkena longsoran tanah urukan akibat hujan. Tapi tanah-tanah longsoran itu sudah diangkat lagi. Lihat saja bekas tanah yang diangkat itu,” ujarnya.
Menurut Edwin, Summarecon Serpong akan membangun alternatif aliran sungai yang tidak jauh dari lahan yang diuruk. “Nanti kami bangun yang baru aliran sungainya. Kalau sudah dibangun yang baru akan lebih lancar airnya,” kilah dia. (hendra/susilo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.