Bit Parade, Komunitas Chiptune Tangerang
Sulap Backsound Game Jadi Musik Modern
Musik ternyata bisa lahir dari manapun. Termasuk dari backsound permainan jaman dulu. Seperti musik yang mengiringi permainan Mario Bross, Tetris, sampai keygen software. Di tangan Bit Parade, komunitas musik chiptune Tangerang, backsound tersebut berubah jadi musik kreatif.
Walaupun hanya 10 orang, komunitas yang sudah berdiri sejak 2008 itu sudah tidak diragukan lagi kemahirannya dalam mengarasemen maupun menciptakan musik chiptune.
“Awalnya, selain saya, anggota Bit Parade tergabung dari fans klub musisi Cacat Nada,” ujar Adhy Saka, Ketua Komunitas tersebut, Jumat (16/3/2012). Dari sanalah, awal mula mereka tergabung. Musik chiptune yang dibawakan Cacat Nada memang terkenal apik pada waktu itu. Namun seiring jalan, fans klub musisi tersebut, Cenut (Cacat Nada Untuk Teman) tidak berjalan aktif lagi.
Vakumnya kegiatan fans klub musisi pujaan, ternyata tidak mematikan kecintaan mereka terhadap chiptune. Akhirnya, Bit Parade terlahir dan langsung mendapat panggilan manggung di wilayah Tangerang, Jakarta, dan Bogor.
“Dan pada akhir tahun 2011 ketika itu kami diakui oleh Indonesian Chiptune,” kata Saka. Walaupun hanya memiliki sedikit anggota bukan berarti mereka kehabisan personil untuk manggung. Buktinya, dalam satu bulan saja, bisa dua sampai tiga kali naik panggung.
Selain itu, menurut Ilham Kurniawan atau biasa dipanggil Ilham, salah seorang anggota lain, musik chiptune hanya bisa dimainkan atau berasal dari permainan jaman dulu saja. Selain itu juga, lanjutnya, software LSDJ, sudah bisa membuatnya menjadi satu kesatuan lagu yang enak didengar.
“Alirannya pun beragam, bisa terlahir dalam musik disko, DnB, dance, sampai dangdut pun bisa,” kata Ilham. Terlebih untuk mengarasemen lagu, musisi seperti Good Nite Electrik, Efek Rumah Kaca, bisa diarasemen kembali dengan menggabungkan musik chiptune sebagai pengiringnya.
Alat yang digunakan untuk tiap kali manggung pun cukup sederhana. Ilham mengatakan, musisi chiptune hanya membutuhkan mixer, speaker, dan Gameboy atau handphone yang dibawa sendiri. Dengan begitu, berbagai lagu bisa dimainkan hingga beberapa jam.
“Untuk memperdengarkan musik kami, bisa langsung membuka ataupun mendownload situs lagu kami di media fire,” ujar Ilham. Dengan begitu, komunitas yang sering kumpul di Downtown Walk Summarecon Mal Serpong (SMS), mengharapkan banyak orang baru di Tangerang yang tertarik untuk mempelajari chiptune. (pramita/gatot)