Teater Katak UMN Keluar Kandang
PAGEDANGAN Teater atau seni peran, tak hanya menampilkan peran seseorang dalam satu pementasan. Namun juga, ada unsur kolaborasi antara tarian dan nyanyian.
Berawal dari beberapa orang yang menyukai teater, terbentuklah sebuah komunitas bernama Teater Katak di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Gading Serpong. Nama Katak merupakan singkatan dari Komunitas Anak Teater Kampus.
Di awal berdirinya pada 2007, kelompok ini menggunakan nama Autumn. Namanya kemudian diubah dan ditunjuklah Panji Wijaya Wardhana sebagai ketuanya. Awalnya Teater Katak hanya beranggotakan empat orang. Setelah berganti tahun ajaran baru di UMN, pesertanya bertambah.
Teater itu masih menggunakan nama Autumn saat awal dibentuk tahun 2007 lalu. Dalam perjalanannya, kelompok teater ini telah puluhan kali mempertontonkan pentas. Namun, pertunjukan itu hanya dilakukan di lingkungan Kompas Gramedia selaku induk usaha UMN.
Pada Sabtu (3/3) pekan lalu, Teater Katak untuk pertama kalinya “keluar kandang”. Mereka menggelar pentas di Erasmus Huis, Jakarta, dengan judul teater “Apakah Cinta Sudah Mati?”
“Kita enggak cuma mengangkat masalah cinta-cintaan, tapi kita juga mau memperlihatkan ada masalah sosial secara umum dan kita kemas ceritanya lebih ke anak muda. Total pemain untuk pertunjukan ini kurang lebih 30 orang,” kata Panji.
Menggelar pertunjukan di Erasmus Huis bukan satu-satunya prestasi yang diperoleh Teater Katak. Selama tiga tahun berturut-turut, mereka dipercaya mengisi acara Natal Kompas Gramedia di Hotel Santika, Jakarta Pusat.
Teater Katak tidak membatasi diri untuk tampil dengan membawakan drama dengan kategori tertentu. Tema yang mereka bawakan bebas. Untuk menunjang penampilan di pentas, mereka menunjuk seorang pelatih yang berpengalaman di bidang teater. (susilo)