Jalan Pandeglang-Labuan Diblokir
Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
PANDEGLANG Jalan Raya Pandeglang-Labuan, tepatnya di depan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansyur (STAISMAN) Kampung Kadulisung Desa Palurahan Kecamatan Kaduhejo, diblokir oleh masasiswa. Mereka menggelar demo menolak rencana kenaikan BBM (bahan bakar minyak).
Sebelumnya, massa melakukan sweeping di dalam kampus agar semua mahasiswa bergabung menggelar aksi. Sambil membentangkan poster berisi tuntutan, sebagian massa aksi menggalang tandatangan dukungan penolakan kenaikan BBM itu.
Koordiantor lapangan (Korlap) aksi Mahruz Ali mengatakan, kebijakan pemerintah yang akan kembali menaikan harga BBM, merupakan kebijakan yang sangat melukai rasa keadilan rakyat. Di tengah kondisi semua serba mahal ini, pemerintah malah membuat kebijakan yang bertentangan dengan hati nurani dan keinginan rakyat.
“Kenaikan harga BBM harus ditolak. Rakyat miskin akan semakin miskin dan menaikan BBM merupakan intervensi asing yang akan terus menggerogoti potensi dan alam bangsa Indonesia,” kata Ali, dalam orasinya Selasa (6/3).
Orator lainnya Aep Saefullah alias Ucok, mengatakan menaikan harga BBM sama saja dengan menantang rakyat untuk bangkit dari penderitaannya, melakukan perlawanan secara massal. Oleh karena itu, pemerintah dan presiden SBY selaku penentu kebijakan di bangsa ini harus sesegera mungkin menolak dan menyatakan membatalkan rencana kenaikan harga BBM.
“Rakyat sangat merindukan harga-harga murah. Semua bisa dibeli dan didapat dengan mudah. Yang paling miris lagi, BBM belum naik ternyata harga minyak tanah sudah melambung hingga sebesar Rp13 ribu sampai Rp15 ribu,” ujarnya, seraya mengatakan di sejumlah daerah perkampungan minyak tanah sulit didapat atau mengalami kelangkaan.
Aksi penolakan BBM yang dilakukan mahasiswa PK PMII Staisman itu, mendapat dukungan dari khalayak atau masyarakat, termasuk para pengendara yang melintasi lokasi sekitar. Warga membubuhkan tandatangan persetujuan penolakan kenaikan harga BBM itu.
Satu persatu kendaraan yang melintas di lokasi, diberhentikan oleh pendemo hanya untuk meminta tandatangan dukungan atas apa yang mereka suarakan. Bahkan, sejumlah kendaraan pribadi yang melintas pun dihentikan sejenak.
Aksi yang tidak mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian itu berlangsung aman dan tertib. Setelah merasa cukup menyampaikan aspirasinya, pendemo membubarkan diri, seraya mengancam akan melakukan aksi serupa jika SBY tidak menarik atau membatalkan rencana kenaikan harga BBM. (mardiana/jarkasih)