Alas Kaki Jadi Andalan Ekspor

TIGARAKSA,SN Produk alas kaki menjadi komoditi ekspor andalan Kabupaten Tangerang. Tahun lalu, total devisa negara dari hasil perdagangan luar negeri mencapai 2.003.792.078,25 dollar, 50 persennya berasal dari produk seperti sandal dan sepatu.
“Dari catatan yang kami miliki, produk alas kaki merupakan primadona ekspor kami. Hampir 50 persen hasil ekspor diperoleh dari produk sepatu dan sandal, serta 35 persen lainnya dari garmen.Total devisa negara tahun lalu mencapai lebih dari 2 miliar dollar,” jelas Kepala Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang Tuti Sujana, di ruang kerjanya, Selasa (3/4).
Negara-negara yang ada di Uni Eropa menjadi negara peminat utama produk-produk hasil produksi dari Kabupaten Tangerang, disusul negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Latin. “Produk sepatu Tangerang sangat diminati di negara-negara Uni Eropa. Mereka menjadi tujuan ekspor utama pengusaha alas kaki di Kabupaten Tangerang,” ujar Tuti.
Rata-rata perusahaan di Kabupaten Tangerang hanya sebatas manufakturing saja, karena sebagian besar bahan baku hingga merek produk alas kaki tersebut berasal dari negara-negara pemesan. “Sampai saat ini kebanyakan produk yang dihasilkan masih menggunakan merek serta berbahan baku dari luar karena industri kita masih industri manufakturing yang melakukan produksi berdasarkan adanya pesanan,” jelasnya.
Jumlah pemasukan dari hasil ekspor ke luar negeri di Kabupaten Tangerang rata-rata meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya. “Dari catatan kami, untuk beberapa tahun ini alhamdulillah ekspor ke luar negeri terus meningkat. Bahkan tahun 2011 lalu volume pengiriman mencapai 705.859.948,60 Kg,” jelas wanita berkerudung ini.
Sebenarnya hal ini bisa lebih ditingkatkan jika promosi lebih gencar dilakukan. Hanya saja karena keterbatasan anggaran sehingga promosi baru bisa dilakukan di  wilayah Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten saja. “Memang untuk saat ini kami memiliki keterbatasan dalam hal promosi. Kalaupun ada baru di tingkat Kabupaten dan Provinsi saja,” jelas Tuti.
Pihaknya berharap ada anggaran lebih agar dapat melakukan promosi produk-produk Kabupaten Tangerang. “Selain alas kaki dan garmen, produk rotan juga bisa menjadi produk unggulan jika mendapatkan promosi yang baik,” tutupnya. (hendra/jarkasih)